TIMES SURABAYA, SURABAYA – Namanya Komunitas Pecinta Alam Surabaya. Sebuah komunitas yang berisi sekumpulan para pencinta alam. Bahkan di antara mereka ada yang bisa dianggap sebagai senior bagi para pecinta alam di Surabaya dan berkeinginan untuk melakukan kegiatan sosial.
Akhirnya sebuah ide gerakan bersih-bersih masjid pun muncul. Gerakan ini berfokus pada pembersihan masjid secara keseluruhan tanpa dipungut biaya alias gratis.
Gagasan tersebut timbul dari obrolan sederhana di masjid bersama kelompok Pencinta Alam Malang Gimbal Alas. Dimulai dari alat seadanya dan tekad yang mengutamakan tindakan konkret.
"Gagasan ini harus diwujudkan dengan melibatkan siapa saja yang ada, yang penting berangkat," ujar pria yang akrab dipanggil Eko Daru, salah satu anggota Pecinta Alam Universitas Dr Soetomo Surabaya yang biasa disapa Singo, Minggu (3/12/2023).
Mereka berharap, kegiatan ini terus berkembang dan memantik partisipasi dari banyak pihak. Karena semakin banyak masjid yang mendaftar untuk dibersihkan, maka semakin banyak anggota, dan tentu saja semakin baik.
Setidaknya sekitar 100 orang telah terdaftar di grup WhatsApp dan sekitar 20-30 orang yang aktif di Gerakan Resik-resik Masjid. Anggota ini dikoordinir secara bergiliran.
"Gerakan Resik-resik Masjid ini bukan pasukan kuning melainkan ingin menggerakkan masyarakat sekitar masjid dan takmir yang peduli dengan masjid," ujar Singo.
Tidak hanya membersihkan masjid, gerakan ini juga berkomitmen untuk mengganti Al-Quran yang tidak layak dengan Al-Quran baru.
Selain itu, perbaikan kecil seperti mengganti lampu juga dilakukan sesuai dengan kemampuan uang kas dari komunitas.
"Langit-langit, jendela, mimbar, lampu, hingga toilet dan tempat wudhu tak luput dari proses pembersihan," tegas Eko Daru.
Kegiatan Resik-resik Masjid hari ini, Minggu 3 Desember 2023 berlangsung di Masjid Al-Mujahidin, Jalan Mayjen Sungkono 146 Surabaya yang berada di dalam Kawasan Universitas 45 Surabaya.
"Aksi ini adalah yang ke-60 kalinya selama Gerakan Resik-Resik Masjid dilakukan di Surabaya," kata Singo.
Kegiatan Resik-resik Masjid ini telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Sebulan dapat membersihkan satu atau dua masjid yang mendapat giliran.
"Jika ingin mendonasikan sebagian hartanya untuk keperluan kegiatan ini, dapat melalui hotline 0813-3072-5550 atau dapat datang langsung ke sekretariat bersama di Jalan Dukupakis 1 No. 5 Surabaya atau dengan mentransfer ke nomor rekening Bank Syariah dengan nomor 7239858265 atas nama Gerakan Resik-resik Masjid Surabaya," ujarnya.
Setelah berjalan beberapa tahun, masjid yang dibersihkan tidak hanya di Kota Surabaya. Tetapi menyebar ke seluruh Surabaya Raya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Pasuruan, bahkan kini sudah muncul gerakan serupa di berbagai daerah. Anggota mereka yang non-muslim juga kerap terlibat dalam gerakan ini.(*)
Pewarta | : Aminudin (MG) |
Editor | : Irfan Anshori |