TIMES SURABAYA, LUMAJANG – Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, disiagakan untuk melayani masyarakat yang terdampak bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dan bencana hidrometeorologi yang melanda di wilayah setempat.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, Dr. Rosyidah, menegaskan, pelayanan kesehatan adalah prioritas utama.

"Pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi masyarakat terdampak bencana," ucap dr Rosyidah, Selasa (23/4/2024).

Menurutnya, sejak terjadinya bencana banjir lahar dingin Semeru dan tanah longsor, sudah ada sembilan puskesmas di wilayah terdampak yang siaga memberikan layanan kesehatan cepat dan efektif.

"Puskesmas yang terlibat dalam inisiatif itu meliputi Puskesmas Pronojiwo, Candipuro, Penanggal, Gesang, Labruk, Rogotrunan, Pasirian, Bades, dan Puskesmas Sukodono," tuturnya.

Ia menjelaskan jika 18 tenaga kesehatan, termasuk 12 perawat dan enam bidan, sudah dimobilisasi untuk memberikan perawatan medis dan bantuan gawat darurat kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Dalam upaya memberikan pelayanan yang komprehensif, beberapa sub-klaster pelayanan kesehatan juga telah dibentuk,” tambahnya.

Di antara sub-klaster tersebut adalah pelayanan kesehatan, gizi, pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan, serta kesehatan jiwa.

Rosyidah menyebut, kerjasama antara puskesmas, tenaga kesehatan, dan berbagai tim sub-kluster diharapkan dapat memberikan bantuan yang tepat dan menyeluruh kepada masyarakat terdampak bencana, serta membantu mereka pulih dengan cepat.

Banjir lahar dingin Gunung Semeru, banjir sungai, dan tanah longsor melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Lumajang, yaitu Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh, Kamis (18/4/2024) malam.

Dampak bencana tersebut, BPBD Lumajang melaporkan tiga korban meninggal dunia. Satu warga meninggal tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo, sementara dua warga lainnya meninggal terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro. (*)