https://surabaya.times.co.id/
Berita

Kementan Dorong Generasi Milenial Berwirausaha Pertanian

Rabu, 08 Juni 2022 - 10:55
Kementan Dorong Generasi Milenial Berwirausaha Pertanian Workshop model bisnis yang digelar Kementan melalui Program YESS pada 6-7 Juni 2022 di Hotel Grand Miami Kepanjen. (Foto: Polbangtan Malang)

TIMES SURABAYA, MALANG – Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa wirausaha sangat penting dalam pembangunan pertanian dan menguntungkan. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementan (Kementerian Pertanian) mendorong generasi milenial berwirausaha di sektor pertanian.

"Seperti kita tahu, nilai tambah ekonomi itu ada pada pengolahan (processing), bisa mencapai 100 persen. Makanya, kita harus mengedukasi generasi sekarang (milenial) bahwa berusaha di sektor pertanian sangat menguntungkan," kata Mentan SYL beberapa waktu lalu.
 
Apalagi jika di hulu (budidaya) menggunakan pertanian modern dan di hilir (pengolahan) menggunakan teknologi canggih untuk pengemasan (packaging). Sehingga nilai komoditas tersebut naik 50-100%, bahkan 200%.

SYL menuturkan generasi milenial yang menjadi bonus demografi Indonesia di masa depan ini, perlu diyakinkan dan diberikan motivasi untuk mau serta bisa berusaha di sektor pertanian. 

kementab-c.jpg Kementan memfasilitasi generasi milenial untuk bisa terjun menjadi wirausaha pertanian. "Kita fasilitasi mereka. Kita punya teknologi, kita punya bantuan alsintan, bibit gratis bahkan lakukan pendampingan," ujarnya. 

 

Sekarang, kata Mentan SYL, pemuda tani tercat mencapai 500 ribu dan jika itu bergerak bersama, tidak mustahil produksi bisa meningkat dan menjadi lumbung pangan dunia 2045.

Senada dengan Mentan RI, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Program YESS sebagai upaya untuk menghasilkan wirausahawan milenial yang berkualitas di sektor pertanian. Apalagi negara-negara yang berhasil membangun pertanian, ternyata sangat banyak pengusaha agrobisnisnya. 

“Karena dengan adanya mereka, ekonomi di sektor pertanian bisa bergerak dan menggeliat," ujarnya.

Melalui program YESS, Dedi berharap akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

Harapannya pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi. 

"Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," kata Dedi.

Untuk itu Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (Yess) Jawa Timur bekerja sama dengan District Implementation Team (DIT) Kabupaten Malang menggelar workshop model bisnis pada Senin – Selasa, 6-7 Juni 2022 di Hotel Grand Miami Kepanjen.

Workshop model bisnis ini dihadiri oleh perwakilan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Kabupaten Malang, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distan Kabupaten Malang), Dinas Koperasi Kabupaten Malang, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, PLUT-KUKM Kabupaten Malang, seluruh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kabupaten Malang, dan praktisi bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan di Kabupaten Malang.
 
Kegiatan tersebut dibuka oleh Koordinator DIT Kabupaten Malang, Gunawan Wibisono yang berharap segala hal yang diterima peserta pada workshop kali ini dapat disampaikan dan dijelaskan secara menyeluruh kepada Calon Penerima Manfaat (CPM). "Sehingga mereka nantinya dapat menangkap peluang untuk membangun bisnis yang dibutuhkan oleh pasar," ujarnya dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (8/6/2022).

Pada workshop model bisnis ini, peserta yang berasal dari perwakilan BPP di Kabupaten Malang diajarkan untuk menyusun Business Model Canvas (BMC) berdasarkan komoditas utama yang berada di wilayah masing-masing. 

Pemateri merupakan perwakilan dari PPIU Jawa Timur, M. Saikhu dan Ainu Rahmi. Penyusunan BMC dilakukan secara berkelompok melalui Focus Grup Discussion (FGD) lalu dilanjutkan untuk mempresentasikan hasil FGD. 

Pemberian materi BMC kepada perwakilan BPP yang nantinya berperan sebagai trainer bertujuan agar CPM yang menjadi peserta pelatihan mampu melihat peluang bisnis yang dapat dibangun di wilayah kecamatan masing-masing. 

"Hasil dari kegiatan ini diharapkan bahwa dapat dihasilkan Business Model Canvas (BMC) yang mampu memetakan potensi bisnis komoditas unggulan di wilayah masing-masing," ujar Gunawan.

Selain itu, terdapat penyampaian materi oleh narasumber, Nur Iskandar Zakaria. Dia merupakan salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang distribusi sayuran dan buah-buahan untuk supermarket maupun swalayan yang menjual produk sayur dan buah grade A. Nur Iskandar menjelaskan bahwa dalam proses bisnis yang penting adalah 4P yaitu product, price, place, dan promotion.

Dalam dunia bisnis, kata dia, ada masa di mana pesaing produk memiliki harga jauh lebih murah dari produk kita sehingga sesekali perlu melakukan diskon (banting harga). Akan tetapi, banting harga tidak disarankan untuk sering dilakukan karena harus mampu menciptakan branding harga yang stabil di hadapan konsumen. 

Kegiatan ditutup oleh perwakilan PPIU Jawa Timur dan DIT Kabupaten Malang, M. Saikhu dan Gunawan Wibisono. Saikhu menjelaskan perlunya upaya lebih terhadap pelaksanaan program YESS di Kabupaten Malang agar generasi muda mampu tertarik terjun di bidang pertanian sehingga mampu menambah kesejahteraan perekonomian di kabupaten malang. 

Sementara Gunawan menambahkan bahwa adanya pertemuan ini menghasilkan masukan dan rencana kegiatan ke depan sehingga program dapat berjalan dengan lancar agar pertumbuhan komoditas pertanian dan peminat yang berasal dari generasi muda semakin besar dan pesat.

Dia juga berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, dapat tersusunnya BMC untuk komoditas unggulan daerah dapat tercapai sehingga dapat digunakan untuk persiapan materi pelatihan motivasi bisnis. Selain itu, dapat menambah ketertarikan calon penerima manfaat untuk mengikuti hibah kompetitif dan mulai membangun bisnis yang berhubungan dengan komoditas unggulan di daerahnya. (*)

Pewarta :
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.