TIMES SURABAYA, SURABAYA – Menjelang musim mudik Lebaran 2025, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) memastikan seluruh armada kapal siap beroperasi secara optimal.
Persiapan ini dilakukan untuk menghadapi lonjakan penumpang serta memastikan kelancaran distribusi logistik selama periode angkutan Lebaran.
Ketua Umum GAPASDAP, Khoiri Soetomo, menegaskan bahwa kesiapan ini mencakup lintasan utama yang menjadi jalur strategis bagi pemudik dan angkutan barang. Jalur-jalur tersebut meliputi, Lintas Merak–Bakauheni, Lintas Ketapang–Gilimanuk, Lintas Padangbai–Lembar, Lintas Kayangan–Pototano, Lintas Bajoe–Kolaka, Lintas Tanjung Api-Api–Tanjung Kalian
Strategi Percepatan dan Optimalisasi Kapasitas
GAPASDAP telah merancang berbagai strategi untuk meningkatkan kapasitas angkut. Salah satunya adalah percepatan sea time (waktu pelayaran) dan port time (waktu sandar di pelabuhan).
Langkah ini bertujuan untuk menambah jumlah perjalanan kapal, sehingga arus penumpang dan logistik dapat terdistribusi dengan lebih baik.
"Langkah ini kami ambil untuk mengantisipasi lonjakan angkutan logistik tanpa mengganggu kelancaran arus pemudik. Muatan logistik darat juga akan dialihkan ke jam-jam off-peak agar tidak menambah kepadatan di puncak arus mudik," jelas Khoiri Soetomo.
Dukungan Kebijakan Pemerintah
Persiapan angkutan Lebaran tahun ini juga mendapat dukungan dari berbagai kebijakan pemerintah. Beberapa inisiatif yang dinilai berdampak positif, antara lain: Work From Anywhere (WFA), penerapan sistem kerja fleksibel sebelum puncak arus mudik, memungkinkan masyarakat mengatur perjalanan lebih awal.
Kemudian pembayaran THR Lebih Awal, Presiden memutuskan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dilakukan seminggu sebelum Lebaran. Hal ini memberikan kesempatan bagi pemudik untuk mengatur keberangkatan lebih awal.
Program Mudik Gratis, Kementerian Perhubungan menginisiasi mudik gratis menggunakan transportasi publik.
Program ini dimulai lebih awal guna mendistribusikan pemudik secara merata, sehingga mengurangi kepadatan di puncak arus mudik.
Tambahan Pelabuhan untuk Kelancaran Arus Mudik
Untuk mencegah penumpukan kendaraan dan penumpang, GAPASDAP turut mendukung pengoperasian tambahan pelabuhan pada lintasan utama, Lintas Merak–Bakauheni. Selain pelabuhan utama, dua pelabuhan tambahan disiapkan, yaitu Ciwandan dan Bandar Bakau Jaya (BBJ), yang akan difungsikan jika terjadi lonjakan pemudik.
Selain itu lintas Ketapang–Gilimanuk, Muatan tujuan Lombok dipisahkan dari arus penyeberangan Bali dengan menggunakan rute Pelabuhan Jangkar–Lembar.
Cara ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jalur utama Ketapang–Gilimanuk.Dengan persiapan yang matang dan dukungan berbagai pihak, GAPASDAP optimistis angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan lancar.
Arus mudik dan logistik diharapkan tetap terkendali tanpa kekhawatiran penumpukan kendaraan dan barang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: GAPASDAP Siapkan Armada Maksimal untuk Angkutan Lebaran dan Logistik 2025
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Deasy Mayasari |