TIMES SURABAYA, JAKARTA – Pagi ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal diwarnai berita mengenai daftar saham penghuni indeks LQ45 terbaru dipublikasikan oleh BEI. Saham-saham CUAN dan BREN, dua saham  yang belakangan bergerak naik karena banyak pihak yang berspekulasi bahwa saham-saham tersebut bakal masuk dalam jajaran indeks LQ45, ternyata masih juga gagal untuk bisa masuk dalam indeks tersebut.  

"Pelaku pasar sebaiknya memperhatikan perdagangan pada saham tersebut karena jika kemudian terjadi tekanan jual. Posisi saham BREN yang saat ini menjadi Big Caps No. 1, bisa memberikan tekanan pada pergerakan IHSG," Satrio Utomo, praktisi pasar modal Komunitas Trader Saham RencanaTrading, Kamis (23/1/2025) .

Di sisi lain, kata Satrio, BBNI kemarin mengumumkan kinerja FY2024 yang dibawah ekspektasi.  Untuk FY2024, BBNI membukukan Pendapatan Bunga sebesar Rp66,58 triliun (vs estimasi konsensus Rp63,66 triliun) dan EPS sebesar Rp576 (vs estimasi konsensus Rp592).  

Meski dari sisi pertumbuhan pendapatan bunga tercatat mengalami pertumbuhan YoY sebesar 8,3 persen dan EPS tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 2,6 persen, ia menilai, pencapaian EPS BBNI FY2024 yang dibawah ekspektasi ini, diperkirakan bakal memberikan tekanan tidak hanya pada saham BBNI, tapi juga pada saham-saham perbankan pada umumnya yang diharapkan akan mempublikasikan laporan keuangan dalam beberapa hari ke depan.  

Kedua kabar buruk tersebut, sepertinya bakal menjadi ancaman bagi IHSG, yang pada pergerakan kemarin akhirnya berhasil menembus level psikologis 7.200, setelah 2 hari bursa mengalami penembusan.  

IHSG pada hari ini diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran 7.221 - 7.300.  Penutupan dibawah S1 7.221 bakal mengakhiri trend naik jangka pendek yang sedang berlangsung. (*)