TIMES SURABAYA, SURABAYA – Bahasa daerah yang ada di seluruh nusantara, mulai memudar eksitensisnya. Hal tersebut disampaikan salah satu Seniman Surabaya, M Taufik Hidayat atau yang akrab disapa Taufik Monyong saat menjadi narasumber dalam Webibar Nasional yang diadakan oleh Universitas Maarif Hasyim Latif, Kamis (29/7/2021).
Dalam webinar yang membahas pribahasa sebagai sumber kesatuan membangun budaya dalan rangka peningkatan kapasitas generasi masa depan, Taufik mengatakan bahwa aksara Jawa dan budaya sangatlah penting.
Akan tetapi, anak muda saat ini kurang peduli dengan aksara asli Nusantara, juga kebudayaan. Sehingga ia berniat untu merevitalisasi dan menggali makna aksara-aksa yang ada di Nusantara, terutama Aksara Jawa.
“Kami akan merevitalisasi terkait dengan aksara, kita akan menggali makna dan filsafat dari aksara itu. Didalam yang terlibat ada pelaku spiritual, ada tokoh pemuda, dan masyarakat," ujarnya.
Melalui Podcast di channel youtube Podojoyono TV yang ia buat bersama dengan kawan-kawannya. Ia berusaha untuk memberikan edukasi dan mengupas satu persatu Aksara Jawa.
"Saya membuat podcast, tentang nilai-nilai di Aksara Jawa, kami kupas satu persatu Aksara Jawa Hono Coroko," tutur Taufik.
Apalagi, dimasa pandemi saat ini banyak orang rindu dengan aksara Jawa, sehingga, channel youtube tersebut bisa menjadi sarana orang melepas rindu terhadap Aksara Jawa.
Selain itu Taufik Monyong juga mengajak generasi milenial untuk membuat grafiti Aksara Jawa. Sehingga mereka pun bisa ikut serta melestarikan Aksara Jawa dan budaya Indonesia.(*)
Pewarta | : Khusnul Hasana (MG-242) |
Editor | : Imadudin Muhammad |