TIMES SURABAYA, SURABAYA – Taman Kenjeran Park, sebuah destinasi wisata terkenal di Surabaya yang terletak di Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, kini menghadapi situasi yang memprihatinkan.
Taman Kenjeran dulu menjadi daya tarik utama dengan sejumlah destinasi menarik seperti Atlantis Land, Pagoda Tian Ti, Pantai Ria, dan Patung Naga, kondisi taman ini saat ini terlihat terlantar.
Pemandangan Laut dari Taman Kenjeran Park Yang Tertutupi Oleh Pohon Bakau, Minggu (13/08/2023) (FOTO: M. Ade Nur Alfian/TIMES Indonesia)
“Dulu tempat ini ramai pengunjung, tetapi sekarang sudah lumayan sepi karena kalah sama tempat-tempat baru seperti Jembatan Suroboyo, Kolam Renang Atlatntis Land sama taman-taman yang ada di pusat kota,” ujar Ida Lukawati, salah satu pemilik warung di Taman Kenjeran Park kepada TIMES Indonesia, 16 Agustus 2023 lalu.
Ida menegaskan bahwa tempat ini sudah sepi dari pandemi Covid-19 kemarin dan juga banyak pohon bakau yang menutupi pemandangan lautan yang luas dan pemandangan Jembatan Suramadu.
Penampakan Asli dari Fasilitas-Fasilitas yang Kurang Perhatian di Taman Kenjeran Park, Minggu (13/08/2023) (FOTO: M. Ade Nur Alfian/TIMES Indonesia)
Selain itu, daya tarik para pengunjung semakin terfokus pada destinasi-destinasi lain yang ada di dalam lingkup Kenjeran Park, seperti Atlantis Land yang menyajikan berbagai wahana menarik dan Pagoda Tian Ti yang memukau.
Fenomena ini berdampak pada semakin sepi pengunjung di Taman Kenjeran Park, menciptakan tantangan bagi kelangsungan tempat ini. Perubahan ini juga berdampak signifikan pada warung-warung di sekitar kompleks, yang merasa terpukul oleh penurunan jumlah pembeli. Keresahan ini telah terasa sejak tahun-tahun sebelumnya.
Pengunjung dari luar kota juga merasakan bahwa Taman Kenjeran Park ini sudah kehilangan aura wisatanya.
“Sebenarnya hanya iseng saja untuk datang ke tempat ini karena tempat ini termasuk salah satu destinasi wajib yang harus di kunjungi di Surabaya, namun setelah saya datang ke sini, ternyata tempat ini kurang memuaskan karena banyak fasilitas-fasilitas yang kurang terurus yang membuat agak kesal datang ke sini,” ucap Fernando Dhimas selaku pengunjung dari Taman Kenjeran Park.
Pandangan seperti ini mencerminkan perasaan banyak pengunjung yang datang dengan harapan besar namun berakhir dengan kekecewaan. Ketidakpuasan atas kondisi fasilitas yang terbengkalai turut mempengaruhi citra Kenjeran Park sebagai tempat wisata unggulan.
Pengunjung-pengunjung dari luar kota yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap pengalaman berwisata di tempat ini merasa bahwa aura wisata yang dulu begitu memikat, kini telah redup.
"Sangat penting bagi pengurus Taman Kenjeran Park untuk segera merealisasikan rencana renovasi, terutama dalam hal pembenahan taman," imbuh Ida Lukawati.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan Kenjeran Park dapat kembali memikat hati para wisatawan, baik dari kota sendiri maupun dari luar. Perjalanan menuju pemulihan ini memang mungkin tidak secepat itu. Semoga Kenjeran Park dapat bangkit kembali sebagai destinasi unggulan yang menarik, memberikan kebahagiaan dan kepuasan bagi setiap pengunjung yang melangkah di dalamnya. (*)
Pewarta | : M. Ade Nur Alfian (PKL) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |