https://surabaya.times.co.id/
Berita

Proyek Drainase Pemkot Surabaya Sudah Mencapai 70 Persen

Selasa, 04 November 2025 - 18:49
Antisipasi Genangan Musim Hujan, Proyek Drainase Pemkot Surabaya Sudah 70 Persen Proyek drainase Pemkot Surabaya. (Foto: Humas Pemkot Surabaya)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Antisipasi puncak musim hujan, Pemerintah Kota atau Pemkot Surabaya mengebut proyek drainase. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, mengatakan bahwa hingga saat ini, proyek tersebut mencapai sekitar 70 persen.

"Untuk saat ini update kita, paket-paket pekerjaan drainase itu sudah 70 persen kita selesaikan. Kemudian yang 20 persen selesai di akhir November, sisanya insyaallah kita selesaikan di Desember," kata Syamsul, Selasa (4/11/2025). 

Menurutnya, percepatan pengerjaan dilakukan agar seluruh proyek rampung sebelum puncak musim hujan tiba. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan tahun ini diperkirakan relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan puncak terjadi pada Januari-Februari 2026.

"Kalau musim hujan itu hampir sama diprediksi oleh teman-teman BMKG dengan tahun-tahun kemarin. Puncak hujan itu diprediksikan di bulan Januari-Februari. Makanya kita berusaha agar paket-paket pekerjaan bisa diselesaikan di bulan November," ungkap Syamsul.

Salah satu proyek besar yang tengah dikebut DSDABM berada di kawasan Benowo, Surabaya Barat. Proyek drainase tersebut dikerjakan menggunakan metode penutupan total saluran agar hasilnya maksimal.

"Yang (selesai) sampai Desember itu yang (proyek) besar-besar. Seperti drainase Benowo, itu harus kita selesaikan karena untuk pengerjaan proyek besar ini kita harus menutup total salurannya," jelas Syamsul.

Namun, Syamsul menyebut, metode tersebut memiliki konsekuensi teknis, yakni aliran air harus dialihkan sementara menggunakan pompa portable atau pompa mobile yang kapasitasnya terbatas dibandingkan aliran alami. 

"Kalau ditutup total otomatis airnya itu cuma bisa kita alihkan dengan pompa. Tapi kapasitasnya sangat kecil dibandingkan aliran alami," terangnya.

Kondisi itu, kata dia, berpotensi menimbulkan genangan sementara di sekitar wilayah pembangunan, salah satunya di kawasan Pondok Benowo Indah (PBI).

"Mungkin di sekitaran PBI itu ada potensi genangan kalau tidak selesai. Makanya kita usahakan supaya selesai sambil juga berdoa mudah-mudahan hujannya ini tidak terlalu deras,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan, BMKG biasanya memberikan prakiraan cuaca secara global. Sementara informasi detail mengenai intensitas hujan diperoleh melalui peringatan dini beberapa jam sebelumnya. 

"Prediksi teman-teman BMKG itu hanya global. Kalau yang detil itu biasanya prediksi harian. Kalau jam-jaman itu biasanya ada peringatan dua jam, tiga jam sebelumnya dari BMKG, kita harus sudah siap semua," jelasnya.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Syamsul memastikan seluruh rumah pompa dan tim lapangan DSDABM disiagakan penuh setiap kali muncul peringatan dini cuaca ekstrem. 

"Kira-kira ada awan hujan mau mengarah ke mana, itu teman-teman harus sudah siap semua. Lewat HT kita komunikasi, rumah pompa semua dikosongkan salurannya," pungkasnya. (*)

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.