TIMES SURABAYA, NGAWI – Musim bediding, paling enak mengkonsumsi minuman yang serba hangat. Bisa secangkir kopi, atau segelas teh panas. Namun, jika ingin berbeda, teh bunga telang bisa dicoba.
Teh yang berasal dari seduhan bunga telang atau dalam bahasa ilmiah disebut Clitoria ternatea ini dipercaya menyimpan banyak manfaat. Salah satunya bisa menjaga kesehatan mata.
Tanaman telang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Ngawi. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah maupun tinggi. Seperti di Kecamatan Jogorogo, banyak masyarakat setempat yang membudidayakan tanaman telang, untuk diambil bunganya.
Septiana Sartika Putri (18), pembudidaya tanaman telang. (Foto: Miftakul/TIMES Indonesia)
Salah satunya Septiana Sartika Putri (18), warga desa Jaten, Jogorogo. Gadis yang masih duduk di bangku SMA itu mengaku sudah menggeluti usaha teh telang sejak dua tahun lalu.
"Sejak tahun 2020, mulai budidaya tanaman telang di lahan milik orang tua," kata Septiana kepada TIMES Indonesia, Selasa (9/8/2022).
Septiana berujar, untuk membuat teh telang bukanlah sesuatu yang sulit. Bunga telang yang telah dipetik langsung dikeringkan untuk mengurangi kadar air. Proses pengeringan menggunakan sinar matahari langsung.
Setelah kering, bunga telang bisa langsung dikonsumsi. Caranya seperti membuat teh pada umumnya. Yakni dengan menyeduh dengan air panas.
"Akan lebih enak jika ditambah perasan jeruk nipis, jahe, ataupun sereh," jelas Septiana.
Meraup Keuntungan dari Blue Tea
Teh bunga telang juga dikenal sebagai Blue Tea. Sebutan itu bukan untuk gaya-gayaan saja. Sebab, air seduhan bunga telang memang berwarna biru muda, warna alami dari bunga ini.
Selain membudidayakan, Septiana juga berbisnis teh bunga telang kering. Meskipun hanya kegiatan sampingan, namun hasil yang dia dapatkan juga cukup lumayan.
"Satu pack saya jual Rp10 ribu. Sudah siap konsumsi, tinggal diseduh dengan air panas," kata Septiana.
Septiana berjualan teh bunga telang lewat media sosial. Selain itu, dirinya juga berjualan di lokapasar. Pelanggannya dari berbagai kota di Pulau Jawa. Bahkan, produknya juga laku hingga luar negeri.
"Terakhir saya kirim 3 kilogram teh bunga telang ke Singapura, saya jual lewat market place," ujarnya.
Dalam satu bulan, rata-rata dia berhasil menjual 100 bungkus lebih teh bunga telang. Jumlah yang lumayan bagi pebisnis muda seperti dirinya.
Tanaman Telang Mudah Dibudidayakan
Budidaya tanaman telang cukup mudah untuk dilakukan. Tanaman ini bisa dengan mudah tumbuh dilahan dataran tinggi ataupun rendah.
Seperti halnya penuturan Parnianto pembudidaya tanaman telang, warga desa Jogorogo. Menurutnya, budidaya tanaman ini bisa menjadi usaha sampingan para petani.
"Mudah sekali ditanam. Hanya perlu pupuk dasar, dan lanjaran. Kemudian sesekali juga disemprot dengan anti serangga," ujarnya.
Parnianto menyebut, tanaman telang bisa langsung dipanen bunganya setelah satu bulan pasca tanam. Bunga telang akan tumbuh setiap hari, begitu juga dengan masa panennya.
"Bisa dipetik setiap hari. Yang harus diperhatikan pengairan lahan tanaman," ujarnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tanaman telang harus ditanam di lahan yang luas. Parnianto menyebut, satu kilogram bunga telang kering bisa didapatkan satu hari dari lahan tanam seluas 4 are.
Untuk harga jual bunga telang kering, Parnianto mengatakan, saat ini masih dikisaran harga Rp80 ribu perkilogram. Harga tersebut disebutnya fluktuasi, atau naik turun.
"Pernah sampai ratusan ribu sekilonya. Kalau sekarang tinggal Rp80 ribuan," ujarnya.
Teh bunga telang dipercaya banyak mengandung manfaat. Dikatakan Parnianto, teh bunga telang dapat memperbaiki penglihatan, menyembuhkan luka, membantu mengatasi asma, hingga untuk obat alami insomnia.
"Selain nikmat rasanya, juga banyak manfaat dari teh bunga telang," ujar salah satu pembudidaya tanaman bunga telang, warga desa Jogorogo, Kabupaten Ngawi. (*)
Pewarta | : Muhammad Miftakul Falakh |
Editor | : Deasy Mayasari |