TIMES SURABAYA, MALANG – Media sosial sudah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dari segudang manfaat, ia juga punya segudang dampak. Pada momen tertentu, apakah Anda pernah merasa cemas bila tidak memeriksa notifikasi? Atau Anda mulai merasa lelah dan bosan karena merasa dipaksa 24 jam untuk terhubung atau connect terus? Kalau Anda menjawab ya, ini mungkin saat tepat untuk mencoba digital detox atau detoksifikasi digital.
Apa Itu Digital Detox?
Digital detox adalah upaya sadar Anda untuk menjauhkan diri dari perangkat digital dan media sosial dalam waktu atau periode waktu tertentu.
Caranya, bisa dengan mematikan notifikasi, keluar dari aplikasi media sosial, atau bahkan mematikan ponsel sepenuhnya untuk sementara waktu.
Mengapa Anda Harus Mencoba Digital Detox?
Sebuah penelitian yang dilakukan dua dosen Universitas Mercu Buana, Sri Wahyuning Astuti dan Dyah Sri Subandiah menyatakan bahwa penggunaan media digital khususnya milennial di Indonesia semakin lama dan masif. Mereka menggunakan rata-rata 5 jam dalam sehari. Bahkan bisa lebih.
"Penggunaan media digital yang sudah semakin masif memunculkan permasalahan bagi para penggunanya. Mulai dari masalah fisik hingga masalah psikologis. Untuk mengurangi ketergantungan dan dampak negatif dari pengguna media sosial maka diperlukan detox media digital," demikian hasil penelitian berjudul 'Detox Media Digital: Sikap Milenial terhadap Detox Media Digital' yang diterbitkan pada 2020 lalu.
Dari responden yang mereka teliti, ternyata sebagian besar mereka termyata sudah memiliki sikap positif terhadap detox media digital. Artinya mereka paham bahwa ada risiko dam dampak buruk bila terlalu berlebihan menghabiskan waktu dengan media sosial.
Setidaknya, ada beberapa hal penting ketika Anda memutuskan untuk melakukan digital detox:
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. Dengan mengambil jeda, Anda memberi waktu bagi pikiran Anda untuk beristirahat dan melepaskan diri dari tekanan dunia maya.
2. Meningkatkan Fokus dan Produktivitas. Tanpa gangguan dari notifikasi dan scroll feed yang tiada akhir, Anda dapat lebih fokus pada tugas-tugas penting dan meningkatkan produktivitas.
3. Memperbaiki Kualitas Tidur. Cahaya biru dari layar perangkat digital dapat mengganggu pola tidur kita. Mengurangi waktu layar, terutama sebelum tidur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
4. Meningkatkan Kesehatan Mental. Dengan menjauh dari media sosial, Anda dapat mengurangi perbandingan sosial yang sering kali tidak sehat, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan mental.
Lalu, Bagaimana Cara Kita Memulai Digital Detox?
Ada beberapa Langkah yang bisa Anda lakukan untuk memulainya:
1. Tetapkan Tujuan Jelas. Tentukan alasan mengapa Anda ingin mencoba digital detox. Apakah untuk mengurangi stres, meningkatkan fokus, atau hanya untuk beristirahat sejenak?
2. Pilih Durasi yang Tepat. Mulailah dengan durasi yang realistis. Mungkin satu minggu penuh terdengar menakutkan, jadi cobalah mulai dengan akhir pekan atau beberapa hari terlebih dahulu.
3. Matikan Notifikasi. Matikan semua notifikasi dari aplikasi media sosial Anda agar tidak tergoda untuk membuka aplikasi tersebut.
4. Ganti Kebiasaan. Alihkan waktu yang biasanya Anda habiskan untuk media sosial dengan aktivitas lain yang Anda nikmati, seperti membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman.
5. Pantau Kemajuan. Catat bagaimana perasaan Anda selama proses digital detox. Apakah Anda merasa lebih rileks, fokus, atau mungkin lebih bahagia?
Jika Anda mencobanya, dan berhasil. Coba bagikan dan share pengalaman dan efek positif yang Anda rasakan kerabat atau teman Anda.
Setidakya, ini adalah langkah awal Anda dan kita untuk berbagi pengalaman soal digital detox! (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Digital Detox: Mengapa Minggu Tanpa Media Sosial Perlu Dicoba?
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |