TIMES SURABAYA, JAKARTA – Bulan Rajab merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender hijriah. Bersama dengan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, Rajab termasuk ke dalam empat bulan haram (Asyhurul Hurum).

Bulan ini menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperbanyak amal saleh seperti ibadah, dzikir, doa, dan sedekah. Terlebih lagi, keistimewaan ini semakin terasa pada hari Jumat terakhir di bulan Rajab.

Hari Jumat sendiri telah dikenal di kalangan umat Islam sebagai hari yang mulia. Dalam kitab Adzkar, Imam Nawawi menyebutkan berbagai kesunahan yang dianjurkan pada hari Jumat, termasuk memperbanyak dzikir, membaca shalawat, dan membaca Surah Al-Kahfi.

Tahun ini, Jumat terakhir bulan Rajab jatuh pada 24 Rajab 1446 H, bertepatan dengan tanggal 24 Januari 2025 M. Salah satu amalan yang dianjurkan pada hari tersebut adalah membaca dzikir khusus sebagaimana tertuang dalam beberapa kitab para ulama.

Salah satu amalan yang cukup dikenal adalah membaca dzikir “Ahmad Rasulullah, Muhammad Rasulullah” sebanyak 35 kali. Amalan ini dinukil dari kitab Kanzun Najah was Surur fil Ad’iyah Allatii Tasyrahush Shudur karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds. Pada halaman 43 kitab tersebut tertulis:

 وَمِنْ فَوَائِدِ الشَّيْخِ عَلِيٍّ اَلْأَجْهُوْرِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى كَمَا فِيْ تَرْجَمَتِهِ بِخُلَاصَةِ الْأَثَرِ أَنَّ مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَالْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ (خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً) لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ ذَلِكَ السَّنَةَ

Artinya: "Di antara faidah Syaikh Ali Al-Ajhuri RA, sebagaimana tercatat dalam biografi beliau di kitab Khulasatul Atsar: Barang siapa membaca di akhir Jumat bulan Rajab, saat khatib berada di mimbar, dzikir 'Ahmad Rasulullah Muhammad Rasulullah' sebanyak 35 kali, maka dirham tidak akan putus dari tangannya pada tahun tersebut (ia akan selalu memiliki rezeki yang cukup).”

Bagi yang khawatir mengenai larangan berbicara saat khutbah berlangsung, Kanzun Najah was Surur memberikan solusi. Dzikir ini dapat dilafalkan dalam hati, atau dibaca ketika khatib sedang duduk di mimbar sebelum khutbah dimulai. 

Selain itu, dzikir ini juga bisa dilafalkan saat berdoa untuk para sahabat Nabi SAW.

Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dari generasi ke generasi, dan keberhasilannya banyak diakui. Meski demikian, hasilnya tentu bergantung pada keikhlasan hati dan izin dari Allah SWT.

Bulan Rajab adalah waktu yang penuh keberkahan, dan Jumat terakhir di bulan ini menjadi salah satu momen terbaik untuk memperbanyak amalan. Jangan lewatkan kesempatan untuk memetik faidah dari dzikir yang telah diajarkan oleh para ulama shalafus shalih.

Wallahu a'lam bisshawab. (*)