https://surabaya.times.co.id/
Pendidikan

Gubernur Khofifah Gelontorkan Beasiswa Program Doktor Selama Enam Tahun Terakhir

Senin, 28 April 2025 - 15:43
Gubernur Khofifah Gelontorkan Beasiswa Program Doktor Selama Enam Tahun Terakhir Gubernur Khofifah saat menghadiri Sidang Terbuka Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (28/4/2025).(Dok.Humas Pemprov Jatim)

TIMES SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tak henti memberikan dukungan terhadap kemajuan pendidikan di Jawa Timur melalui program beasiswa program Strata 1 hingga Program Doktoral atau Strata 3.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Pemprov Jatim telah menggelontorkan beasiswa untuk 6.846 orang dalam kurun waktu enam tahun terakhir. 

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Sidang Terbuka Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (28/4/2025). 

Sidang disertasi ini cukup istimewa, sebab Promovendus oleh Ali Wafa S.Pd.I M.Pd adalah penerima beasiswa S3 dari Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur yang bersumber dari APBD Pemprov Jatim. 

Setelah menempuh pendidikan program doktoralnya, hari ini ia memaparkan disertasi berjudul ‘Survival Pesantren di Tengah Masyarakat Plural' (Kajian Etnografi Tentang Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren Miftahul Qulub Polangan Galis Pamekasan). 

Dengan penuh percaya diri, Ali Wafa tampak begitu detail dan lancar memaparkan disertasi di hadapan ketiga pengujinya. Yaitu Prof Abdul Halim Soebahar, Prof Djunaidi Ghony, Prof Mas'ud Said, Prof Junaidi Mitsar, Prof Muhibin Zuhri, Prof Imam Suprayogo dan Prof Maskuri dan dinyatakan lulus serta mendapatkan Nilai A. 

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah mengapresiasi tema yang diangkat dalam disertasi Ali Wafa. Dikatakannya, Ali Wafa adalah generasi muda yang siap untuk memberikan solusi bagi tantangan masa depan.

“Alhamdulillah hari ini kami berkesempatan untuk hadir dalam sidang doktoral saudara  Ali Wafa. Yang mana Ali Wafa adalah penerima beasiswa dari LPPD Pemprov Jatim, ia mendapatkan beasiswa untuk menempuh studi S3,” tegas Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim sejak tahun 2019-2024 telah memberikan beasiswa kepada 5.653 mahasiswa pada jenjang S1, S2 dan S3. 

Tahun 2025 ini, Pemprov Jatim juga memberikan beasiswa kepada 1.190 mahasiswa yang terdiri dari, S1 sebanyak 518 penerima, S2 sebanyak 225 penerima, S3 sebanyak 40 penerima, M1 sebanyak 380 penerima dan S2 Al Azhar Kairo sebanyak 30 penerima. 

Khusus para penerima program S3, bedasarkan data dari LPPD Prov. Jatim, sampai saat 2024 penerima program beasiswa S3 sebanyak 130 penerima beasiswa yang dimulai sejak tahun 2022. 

"Alhamdulillah kami memberikan beasiswa kepada 130 penerima beasiswa program S3 yang dimulai pada tahun 2022 sebanyak 40 penerima, tahun 2023 sebanyak 40 penerima dan tahun 2024 sebanyak 50 beasiswa," urainya. 

Di sisi lain, dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya kajian dan pemikiran Islam multikultural yang sangat relevan dengan dinamika sosial dan keagamaan masyarakat Indonesia yang beranekaragam. 

Secara luas, Gubernur Khofifah mengajak para civitas akademika untuk ikut ambil bagian melalui konsep pemikiran islam dalam menyeimbangkan sekaligus menyejukkan perdamaian dunia. 

Gubernur Khofifah mengatakan, hari-hari ini pendekatan PAI multikultural memiliki dinamika yang terus bergerak seiring perubahan dinamika global yang terjadi, sehingga semua pihak diminta untuk membangun keseimbangan baru atau Equilibrium Dynamic. 

"Kita harus mampu menciptakan keseimbanggan baru atas  kontraksi dunia baik ekonomi, politik, sosial ataupun peradaban," ujarnya. 

Menurutnya, pendekatan multikultural memberikan pembelajaran dimana clash of civilization atau sebuah benturan peradaban yang bisa terjadi dan perubahan kapan dan dimana saja. 

Gubernur Khofifah memandang, saat ini banyak muncul ormas-ormas baru yang juga harus mengikuti tata kehidupan yang keberadaban. 

Artinya, kehidupan multikultur dan peradaban harus saling memberikan toleransi penghormatan satu dengan yang lain dan inilah yang menjadi PR dunia hari ini. 

Ketegangan antara Rusia dengan AS yang sempat memanas sekarang mulai menunjukkan situasi yang reda. Begitupula China dan Jepang hingga negara negara lainnya. 

Contoh lain, seperti Palestina yang mempunyai faksi dua politik seperti hamas dan fatah ternyata tidak mudah disatukan karena perbedaan afiliasi pemikiran. 

Untuk itu, Khofifah memandang bahwa program studi multikultural ini diharapkan dapar memberikan referensi kepada masyarakat dan dunia tentang indahnya keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia. 

"Ide pikiran dan gagasan akademik yang nantinya di unggah dalam jurnal internasional harus menampilkan dan memberikan harmonius patnership kepada dunia sehingga bisa memberikan kebaikan bagi dunia," tegasnya. 

Di akhir, Khofifah menyimpulkan bahwa pendekatan multikultural tidak hanya fokus melakukan pendekatan agama namun sosial, budaya hingga peradaban kemanusiaan.

"Mudah mudahan temuan temuan baru dari Disertasi ini bisa dijadikan referensi akademik. Nantinya, kalau sudah diterima di Jurnal internasional LPPD bisa mengkompilasi dari program sehingga bisa menjadi referensi bagi murid murid di SMA/SMK/SLB," imbuhnya

Sementara itu, Ali Wafa dalam disertasi menjabarkan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi tentang konsep kepemimpinan kiai beroriantasi membangun sikap tasamuh dalam perspektif pendidikan Islam multikultural, tipe kepemimpinan, cara kepemimpinan, dan implikasi.

Pihaknya menyampaikan rasa syukur atas gelar Doktor yang berhasil di terimanya dari Unisma. Terlebih kepada Pemprov Jatim melalui LPPD Provinsi Jatim yang memberikan beasiswa pendidikan secara penuh hingga proses sidang terbuka hari ini. 

"Alhamdulillah perasaan saya lega, saya S1 mendapatkan beasiswa namun bukan dari Pemprov Jatim, S2 saya membiayai kuliah sendiri di Unisma dan S3 saya mendapatkan beasiswa dari Pemprov Jatim secara penuh. Terima kasih ibu Gubernur semoga banyak kesempatan beasiswa diberikan kepada santri maupun guru guru di Ponpes di Jatim," tutupnya.  

Diketahui, sidang terbuka program doktor Pendidikan Agama Islam ini dihadiri oleh berbagai tokoh akademik, pejabat pemerintah, serta mahasiswa dan masyarakat umum yang sangat antusias untuk mendalami kajian mengenai multikulturalisme dan peran pendidikan Islam dalam mewujudkan masyarakat yang plural.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.