TIMES SURABAYA, JAKARTA – Meski digempur habis-habisan selama hampir satu bulan oleh militer Israel, Hamas masih muncul, ini terbukti dengan dirilisnya video penyerahan sandera pada Palang Merah di Kota Gaza Utara, dan tempatnya di Gaza utara dimana Israel fokus berambisi menghabiskan militan Palestina itu.
Hamas telah merilis video yang menunjukkan kelompok tersebut menyerahkan sandera kelompok ketiga, hari Minggu kemarin kepada petugas Palang Merah di Gaza Utara dimana selama hampir satu bulan dibombardir dan telah menyebabkan 15.000 warga Palestina meninggal dunia.
Berbeda dengan dua video pembebasan sandera sebelumnya, video Minggu kemarin menunjukkan serah terima yang terjadi di Kota Gaza, sebuah langkah yang tampaknya bertujuan untuk menunjukkan kekuatan Hamas di lokasi di mana pasukan Israel memfokuskan operasi darat mereka.
Seperti dua video sebelumnya, rilis hari Minggu kemarin terdiri dari serangkaian klip yang telah diedit dan dirilis di platform media sosial Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Dalam video tersebut menunjukkan kerumunan orang berkumpul di sepanjang sisi jalan sambil bersorak ketika mobil van yang tampaknya membawa para sandera diantar ke titik serah terima di alun-alun Kota Gaza, di seberang gedung kota di pusat kota.
Penyerahan tersebut diyakini merupakan yang pertama terjadi di bagian utara Jalur Gaza, tempat pasukan Israel melancarkan serangan darat lebih dari empat minggu lalu.
Orang-orang bersenjata membentuk penjaga menunggu kedatangan Palang Merah, sebuah proyeksi kekuatan yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa Hamas masih menguasai lokasi pusat di Kota Gaza.
Setelah kendaraan Palang Merah tiba, video menunjukkan seorang sandera perempuan digendong oleh dua pejuang Hamas menuju mobil Palang Merah.
Klip berikutnya menunjukkan beberapa orang dewasa dan anak-anak juga dikawal menuju petugas.
Klip selanjutnya menunjukkan tiga warga negara Thailand dan dua warga negara Rusia-Israel yang juga dibebaskan pada hari Minggu dan diserahkan ke tangan Palang Merah.
Hamas telah membebaskan 17 sandera pada hari Minggu, termasuk warga Israel dan warga negara asing, dan mengatakan mereka ingin memperpanjang gencatan senjata empat hari dengan Israel setelah hari Senin.
Abigail Mor Idan , seorang anak berkewarganegaraan ganda Amerika berusia 4 tahun, termasuk di antara mereka yang dibebaskan.
Mesir, Qatar dan Amerika Serikat mendesak agar gencatan senjata diperpanjang setelah hari Senin ini.
Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berbicara kepada pasukan Israel di Gaza, dengan mengatakan, "tidak ada yang akan menghentikan kami.$.
Netanyahu juga telah mengatakan kepada Joe Biden bahwa dia akan memperpanjang gencatan senjata sementara satu hari untuk setiap 10 tawanan yang dibebaskan.
Hamas sendiri masih muncul di Gaza Utara meskipun telah digempur habis-habisan selama hampir satu bulan oleh militer Israel. Minggu kemarin mereka merilis penyerahan sandera pada Palang Merah di Kota Gaza Utara, dan tempatnya di Gaza utara dimana Israel fokus berambisi menghabiskan militan Palestina itu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Digempur Habis-Habisan Hamas Masih Muncul di Gaza Utara
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |