TIMES SURABAYA, SURABAYA – Calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya Armuji mengajak generasi muda terutama para remaja yang belakangan kerap ditangkap aparat kepolisian karena tawuran di jalanan, agar bergabung dengan Camp Boxing Muaythai. 

Karena dengan mengikuti club olahraga seperti ini, mereka dapat menyalurkan bakat secara positif. Terlebih jika menjadi atlet profesional.

"Tawuran itu kan dilarang khususnya oleh pihak yang berwajib. Jadi mereka yang suka tawuran lebih baik disalurkan untuk berolahraga tinju, muaythai, atau bela diri lainnya," katanya di sela menyaksikan Rumble Open Sparring (ROS) 6 di Surabaya, Sabtu (16/11/2024) sore.

Calon wakil wali kota petahana yang akrab disapa Cak Ji itu juga mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, Kota Surabaya sekitar dua hingga tiga dekade yang lalu telah banyak melahirkan atlet tinju.    

"Sasana tinju itu tidak cukup kalau cuma berlatih saja. Jadi, kegiatan sparring ini menambah spirit bagi mereka yang sudah sekian lama berlatih," ujar pasangan Calon Wali Kota Eri Cahyadi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2024 tersebut.

Cak Ji mengakui jika olahraga tinju muaythai memang tergolong keras. Namun, sudah ada pengamanan bagi para atlet yang bertarung di atas ring.   

"Di atas ring ada wasitnya, juga disiagakan dokter, sehingga semuanya terjamin. Jadi, anak-anak kita dari pada tawuran di jalanan mending duel di sini saja," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Rumble Ferdinand K Dharsana menjelaskan, ROS 6 diikuti oleh 50 petarung dari berbagai Camp Boxing Muaythai di Kota Surabaya dan sekitarnya. 

"Sebenarnya ini kegiatan sparring internal bagi Camp Rumble. Tapi untuk penyelenggaraan di tahun keenam ini, kami ajak petarung dari Camp Boxing Muaythai lainnya untuk turut berpartisipasi," katanya. 

Rumble adalah salah satu Camp Boxing Muaythai di Jawa Timur, yaitu sasana latihan untuk bela diri tinju dan muaythai.  

"Kami memiliki empat Camp Rumble di Jawa Timur, tiga di antaranya di Surabaya dan satu di Malang. Total member kami mencapai 200 orang," ucap Ferdinand.(*)