TIMES SURABAYA, JOMBANG – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang 2025-2030, H. Warsubi dan KH. Salmanuddin Yazid atau Gus Salman (WarSa) tampil lebih percaya diri dan santai saat debat pamungkas Pilkada Jombang 2024 yang digelar di Aula Hotel Yusro Jombang, Sabtu (16/11/2024) malam.
Dalam pantauan di lokasi, pasangan dengan singkatan WarSa itu memakai baju khas berwarna ‘Biru Langit’ yang melambangkan pakaian khas yang dipakai Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu.
Kali ini, Warsubi juga tampak percaya diri saat menyampaikan pidato perdana visi-misi. Dalam sambutannnya, H. Warsubi memaparkan visi dan misi mereka untuk menciptakan pemerataan pembangunan di Kabupaten Jombang.
Dalam pemaparan ini, mereka menyoroti ketimpangan antara pedesaan dan perkotaan serta berbagai masalah sosial yang masih menghantui daerah kota santri.
Warsubi menegaskan, pembangunan selama ini terlalu terfokus di wilayah perkotaan, sementara banyak desa di Kabupaten Jombang yang masih terabaikan.
"Banyak jalan di pedesaan yang rusak dan tidak tersentuh, sehingga menghambat roda ekonomi dan bahkan menyebabkan kecelakaan. Dalam pemerintahan WarSa nanti, kami akan menerapkan pendekatan bottom-up, memastikan pembangunan berawal dari kebutuhan desa," ujarnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pasangan WarSa berencana mengalokasikan anggaran sebesar Rp800 juta hingga Rp1 miliar per desa setiap tahunnya, di luar dana desa dari pemerintah pusat. Anggaran ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial di tingkat desa.
Selain itu, setiap RT akan mendapat anggaran tambahan sebesar Rp5 juta per tahun, dan kelompok dasawisma akan mendapat Rp1 juta per tahun untuk mendukung berbagai program sosial dan kesehatan. Selain masalah infrastruktur, WarSa juga menyoroti isu stunting yang menjadi perhatian serius di Kabupaten Jombang.
"Sebanyak 3.633 balita tercatat mengalami stunting. Ini adalah masalah besar yang harus segera diatasi," kata Warsubi.
Untuk itu, WarSa berencana mengadopsi program Revolusi Putih yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus pada perlindungan balita, ibu hamil, dan menyusui demi mewujudkan Jombang Zero Stunting.
Dalam hal ekonomi, WarSa berkomitmen menciptakan lapangan kerja melalui program "Satu Dusun Satu Wirausaha Baru." Program ini bertujuan mengembangkan UMKM di Jombang, mulai dari pelatihan, bantuan modal, digitalisasi, hingga pemasaran.
"Kami ingin anak-anak muda Jombang memiliki peluang untuk maju tanpa harus meninggalkan kampung halaman," jelasnya.
Lebih lanjut, Warsubi menyoroti pentingnya perlindungan terhadap kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas. Data dari Dinas Pendidikan Jombang menunjukkan bahwa jumlah guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) semakin berkurang, sehingga satu guru harus mengajar 10 hingga 11 siswa.
"Ini menunjukkan bahwa Jombang belum ramah terhadap penyandang disabilitas. Dalam pemerintahan WarSa, kami akan membangun fasilitas umum yang lebih ramah disabilitas," tambahnya.
Dalam bidang lingkungan, pasangan WarSa berencana meningkatkan pengelolaan sampah di seluruh desa. Mereka berkomitmen membangun TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) di setiap desa dan mengembangkan industri berbasis sampah untuk menghasilkan energi atau produk bernilai ekonomi.
Warsubi juga menekankan pentingnya memperluas ruang terbuka hijau di setiap kecamatan. "Kami akan memperkuat pelaksanaan Perda No. 3 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah yang saat ini belum berjalan maksimal," jelasnya.
Dengan berbagai program ini, Warsubi-Salman berharap bisa membawa Kabupaten Jombang menuju perubahan yang lebih baik, merata, dan sejahtera bagi semua lapisan masyarakat. Pasangan ini yakin bahwa pendekatan mereka yang fokus pada kebutuhan desa akan menjadi solusi bagi masalah ketimpangan yang selama ini terjadi.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pasangan WarSa Tampil Lebih Percaya Diri di Debat Pamungkas Pilkada Jombang 2024
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Faizal R Arief |