TIMES SURABAYA, SURABAYA – Jumat, 02 Mei 2025, ratusan perempuan berseragam hijau duduk rapi. Senyum-senyum tulus terukir di wajah mereka. Mereka adalah Ibu Persit Kartika Candra Kirana PD V Brawijaya.
Hari itu, di Balai Prajurit, Kota Surabaya, Jawa Timur, mereka merayakan HUT ke-79 Persit Kartika Chandra Kirana. Perayaan ini bukan sekadar seremoni. Ada pesan besar yang hadir di tengah kebahagiaan.
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, berdiri di hadapan mereka. Dengan suara tenang, Ia mengucapkan "Selamat ulang tahun ke-79 untuk seluruh anggota Persit Kartika Chandra Kirana," ujarnya.
"Teruslah menjadi cahaya. Teruslah menjadi kekuatan," tambahnya. Suasana pun hening. Semua mendengarkan dengan penuh perhatian.
Pangdam bukan hanya hadir sebagai jenderal. Ia berdiri sebagai pembina, suami, dan sahabat bagi para istri prajurit.
Ia tahu betul, di balik keberanian seorang tentara, ada perempuan luar biasa yang selalu setia menunggu, mendoakan, dan mendampingi.
Tahun ini, HUT Persit mengangkat tema:
"Persit Sehat, Pendamping Prajurit Hebat, Demi Bangsa yang Kuat."
Pangdam menegaskan bahwa tema adalah arah langkah dan semangat hidup.
"Perempuan Persit adalah pondasi. Keluarga yang kuat dimulai dari istri yang kuat. Bangsa yang tangguh lahir dari rumah yang harmonis," ucapnya.
Persit, Bukan Hanya Pendamping
Dalam sambutannya, Pangdam mengingatkan sejarah. Bahwa Persit lahir di masa-masa sulit tahun 1946, saat bangsa sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan.
"Dulu, Persit berdiri karena kesadaran bahwa prajurit tidak bisa sendiri. Ia butuh teman setia. Ia butuh sosok yang menenangkan, menyemangati, dan menjaga rumah agar tetap hidup dalam segala keterbatasan," ucapnya.
Kini, Persit bukan hanya pendamping. Tapi juga penggerak ekonomi, agen sosial, dan pendidik generasi penerus. Mereka berperan dalam UMKM, kegiatan sosial, hingga mendidik anak-anak dengan nilai-nilai luhur.
Dari hati yang dalam, Pangdam menyampaikan tiga pesan penting kepada seluruh anggota Persit, Setia. Ikhlas. Berani.
Setia, menurut Pangdam bukan hanya pada suami, tapi pada peran dan tugas sebagai ibu bangsa. Ikhlas, dalam menjalani tanggung jawab yang kadang sunyi, tapi mulia. Berani, menghadapi perubahan, tantangan zaman, dan tugas sosial yang terus berkembang.
"Tiga kata ini harus menjadi pegangan setiap langkah Persit. Jadilah pilar yang kokoh. Jadilah pelita yang menerangi keluarga dan masyarakat," tegas Pangdam.
Di tengah acara, sebuah momen haru hadir. Pangdam bersama para pejabat utama Kodam memberi kejutan. Mereka menyanyikan lagu “Cantik” dari Kahitna, khusus untuk para istri tercinta.
Lagu itu menjadi simbol cinta dan penghargaan untuk pengorbanan ibu-ibu Persit.
Dan yang paling menyentuh, Pangdam berduet dengan sang istri, Ibu Vira Rudy Saladin. Di tengah panggung, mereka menyanyikan lagu berjudul "Menunggu kamu" dari Anji dengan penuh kehangatan.
Dengan suara lembut dan mata berbinar, Ketua Persit KCK PD V Brawijaya itu menyampaikan "Lagu ‘Menunggu Kamu’ dari Anji ini kami persembahkan untuk para ibu Persit yang sedang menanti suaminya bertugas.
Di balik tugas mulia suami, ada doa yang tak pernah putus dari istri. Kalian semua adalah pejuang juga," ucapnya.
Kata-kata itu menghentak hati. Banyak mata yang berkaca-kaca. Lagu itu mengiringi momen haru para istri yang mengenang malam-malam sunyi, pagi-pagi yang sepi, dan hari-hari penuh rindu yang mereka lewati dengan tegar menunggu sang suami yang sedang bertugas menjaga NKRI.
Semua mata terpaku. Suasana berubah jadi haru. Itu bukan hanya sekadar lagu, tapi pesan cinta, kerja sama, dan kekuatan sebuah pasangan dalam membangun keluarga dan bangsa.
Menutup sambutannya, Pangdam mengajak seluruh anggota Persit untuk terus belajar, berkembang, dan memberi manfaat bagi lingkungan.
"Persit adalah masa depan. Perempuan harus terus berjalan, tumbuh, dan menjadi agen perubahan. Untuk keluarga. Untuk masyarakat. Untuk Indonesia," pungkasnya.
Dirgahayu ke-79 Persit Kartika Chandra Kirana. Teruslah melangkah. Dengan setia. Dengan ikhlas. Dengan berani. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Cinta di Balik Seragam Hijau: Pesan Haru Pangdam V Brawijaya untuk Para Ibu Persit
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Deasy Mayasari |