TIMES SURABAYA, PROBOLINGGO – Pondok Pesantren atau Ponpes Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo kedatangan Rhoma Irama. Bahkan, Rhoma Irama yang datang jumlahnya cukup banyak. 

Tapi jangan salah. Mereka adalah Rhoma Irama Palsu atau yang disingkat Rompal, yang merupakan anggota komunitas Fans Rhoma Irama and Soneta atau yang disingkat Forsa.

Ya, kedatangan Rompal itu untuk menghadiri acara halal bihalal Forsa se-Jatim pada Kamis (26/4/2022), di Ponpes Zainul Hasan Genggong. Perwakilan DPC Forsa dari beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh DPC Forsa Kabupaten Probolinggo.

Gus Haris Damanhuri, salah satu pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong mengatakan, Ponpes Zainul Hasan Genggong memfasilitasi kegiatan tersebut. "Tuan rumahnya Forsa Kabupaten Probolinggo," kata Gus Haris.

Ulama yang juga seorang dokter ini menuturkan, Forsa merupakan organisasi yang terstruktur dan diatur dalam AD ART. Sementara Rompal sendiri merupakan bagian dari Forsa. 

"Para Rompal itu benar-benar mencintai Bang Haji Rhoma Irama. Mulai dari kostum yang dipakai, model rambut, hingga cara bernyanyi," tuturnya.

Menurutnya, tidak salah jika mereka menjadi Rompal. Sebab, sosok Rhoma Irama tidak hanya sebagai musisi, tapi juga seorang kiai. "Semua lagu beliau berisi dakwah. Tidak ada legend lain yang seperti beliau," ujarnya.

Gus Haris berharap agar keberadaan Forsa dan Rompal semakin memperkuat ukhuwah islamiah, seperti yang selalu didakwahkan oleh Rhoma Irama. 

Sementara, Ketua DPC Forsa Kabupaten Probolinggo, Muslikhul Amali mengatakan, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Forsa dengan Gus Haris. Selain halal bihalal, kegiatan ini juga untuk memperingati HUT Forsa kesembilan.

Pria yang karib disapa Gus Mus ini mengatakan, biasanya Forsa Kabupaten Probolinggo hanya menyelenggarakan kegiatan lingkup lokal. "Kali ini, kami bersama Gus Haris mengundang DPC Forsa se-Jawa Timur," katanya.

Diketahui, DPC Forsa yang hadir antara lain dari Tulungagung, Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Bondowoso, dan Sidoarjo. "Peserta terlambat hadir karena hujan. Acara dimulai sekitar jam 10, diawali pemutaran film Sajadah Kakbah," katanya. (*)