TIMES SURABAYA, SURABAYA – Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur bergerak cepat menyiapkan strategi Pemilu 2029. Melalui konsolidasi internal, PAN Jatim mulai memanaskan mesin politik dengan menargetkan peningkatan perolehan kursi signifikan di legislatif, minimal satu kursi per daerah pemilihan (dapil). Program ambisius ini mendapat apresiasi dari anggota legislatif Suli Da’im sebagai langkah progresif partai.

Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eko Hendro Purnomo, turut hadir memberikan arahan. Eko menekankan pentingnya peningkatan kinerja seluruh kader dan pengurus. Menurutnya, dengan kinerja yang optimal, target minimal satu kursi per dapil di Pemilu 2029 bisa tercapai.

Suli Da’im, Anggota Komisi E DPRD Jatim juga mengungkapkan bahwa arahan tersebut langsung disampaikan oleh Eko Hendro Purnomo, didampingi oleh jajaran DPP lainnya seperti Slamet dan Bakrie.

“Setelah DPW PAN menerima SK kepengurusan dari DPP, maka para pengurus DPW PAN melakukan konsolidasi, terutama jajaran DPD se-Jawa Timur yang tentunya untuk melakukan penguatan-penguatan dalam menjalankan tugas-tugas kita sebagai pengurus,” ungkap Suli Da’im.

Dari konsolidasi ini menjadi awal dari serangkaian program yang akan difokuskan pada penataan kelembagaan dan pembagian tugas yang jelas bagi setiap anggota DPRD.

Ketua DPW PAN Jatim, Achmad Rizky Sadiq, menegaskan bahwa konsolidasi ini diharapkan dapat memaksimalkan kinerja pengurus untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

"Bagaimana segera sampai di titik tersebut, sehingga kita ini bisa segera bekerja sesuai dengan target kita untuk menuntaskan konsolidasi ini dan siap untuk kemudian bergerak menghadapi Pemilu 2029 yang akan datang," tegasnya.

Untuk mencapai target ambisius tersebut, PAN Jatim akan fokus pada penataan kelembagaan dan pembagian tugas sesuai tanggung jawab masing-masing anggota. Khususnya, PAN akan mengoptimalkan pergerakan di lima wilayah dengan perolehan suara terbanyak, yaitu Blitar, Sumenep, Kediri, Tulungagung, dan Nganjuk. Penataan ulang ini menjadi strategi utama untuk memperkuat basis suara partai di kantong-kantong suara potensial. (*)