https://surabaya.times.co.id/
Berita

Betrik 1912, Becak Listrik dari Muhammadiyah Gerakan Ekonomi yang Ramah Lingkungan

Selasa, 18 Maret 2025 - 08:17
Betrik 1912, Becak Listrik dari Muhammadiyah Gerakan Ekonomi yang Ramah Lingkungan Peluncuran Betrik 1912 dari Muhammadiyah di Yogyakarta. FOTO: muhammadiyah.or.id

TIMES SURABAYA, JAKARTA – Muhammadiyah kembali membuat gebrakan untuk umat dengan meresmikan Betrik 1912. 

Melalui Paguyuban Abang Becak KH Ahmad Dahlan atau Pabelan, Betrik atau Becak Listrik diresmikan di halaman Hotel SM, Kota Yogyakarta pada Sabtu (15/3/2025) kemarin. 

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto yang memimpin peresmian menyebut Betrik 1912 merupakan kolaboratif yang diinisiasi oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.

Ia berharap Betrik 1912 dapat tingkatkan ekonomi kelompok Pabelan Betrik 1912 sekaligus menjadi gerakan promosi transportasi ramah lingkungan.

"Pada bulan yang penuh berkah ini, di bulan yang penuh kepedulian, MPM bisa berkontribusi, peduli ke masyarakat bawah, dhuafa, mustadh’afin," kata Agung Danarto dikutip dari Muhammadiyah.or.id.

Agung juga berterimakasih, karena melalui dana CSR Bank Damanom, Betrik 1912 dapat terealisasi. Program ini tentunya juga berkat dukungan dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Yogyakarta. 

Tentang kolaborasi yang melintas batas, Agung menjelaskan bahwa Muhammadiyah di satu sisi juga sebagai medioker yang menghubungkan antara kelompok aghniya dengan kelompok dhuafa - mustadh’afin.

"Ini dilakukan oleh MPM saya rasa bukan hanya kepada pengemudi becak saja. Tetapi juga kepada banyak hal, termasuk kepada pemulung sampah, kepada difabel," tutur Agung.

Becak Ramah Lingkungan

M Nurul Yamin, Ketua MPM PP Muhammadiyah menjelaskan program ini merupakan transfiormasi becak yang sebelumnya sudah dibentuk oleh MPM PP Muhammadiyah. 

Jika sebelumnya Pabelan menggunakan becak dikayuh kini telah menggunakan energi listrik yang terbarukan. "Kalau sebelumnya sudah ada Pabelan, tetapi masih dalam odel gayuh, kita akan mulai mentrasnformasikan dengan becak listrik," ungkapnya. 

Ia juga berharap Pabelan yang kini masih menggunakan bentor (becak motor) secara bertahap akan bermigrasi menjadi betrik. 

Yamin menambahkan, Betrik dapat menjadi penguat identitas Kota Yogyakarta sebagai kota budaya, pariwisata, pendidikan, sekaligus kota Muhammadiyah. 

Oleh karena itu, ke depan Pabelan Betrik 1912 bisa berkolaborasi untuk menyediakan city tour ke situs-situs bersejarah Kota Jogja dan Muhammadiyah.

Betrik 1912 hasil riset hilirisasi yang dilakukan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sejak tahun 2018. Rektor UAD, Muchlas MT menjelaskan riset itu dilakukan bersama Dinas Perhubungan, Pemkot Jogja. 

Langkah ini merupakan bentuk dukungan UAD tentang gerakan ramah lingkungan. Mesin penggerak Betrik 1912 menggunakan motor Direct Current (DC) yang digerakkan baterai kering. Muchlas mengklain daya yang digunakan cukup efisien sehingga tidak perlu sering di isi daya (charge). 

Sedangkan pengisian daya berlokasi di halaman Hotel SM. Jl KH Ahmad Dahlan, Kota Yogyakarta. Untuk pengisian dari nol persen hingga penuh hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam.

Apresiasi Wakil Wali Kota Yogyakarta

Wakil Walikota Yogyakarta, Wawan Harmawan mengapresiasi gerapan Betrik 1912. 

Dalam sambutannya ia berharap betrik menjadi motor pendorong ekonomi, menjadi ajang kampanye ramah lingkungan namun tidak meninggalkan transportasi lokal becak. 

"Yogyakarta sebagai kota budaya, becak menjadi transportasi tradisional, dengan adanya Betrik 1912 dari Muhammadiyah diharapkan dapat meningkatkan ekonomi juga kampanye ramah lingkungan tanpa meninggalkan ciri dari Kota Yogyakarta itu sendiri," paparnya. 

Sementara itu Direktur Syariah dan Sustainability Bank Danamon Herry Hykmanto juga mendukung perilisan Betrik 1912. Melalui Dana CSR yang disalurkan melalui Muhammadiyah diharapkan dapat memicu peningkatan ekonomi masyarakat. 

"Kami merasa bangga bisa bekerja sama dengan Muhammadiyah untuk berdampak dan membantu banyak pihak," katanya.

Wah asik juga ya jalan-jalan di Yogyakarta naik Betrik 1912 dari Muhammadiyah. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.