TIMES SURABAYA, PROBOLINGGO – Harga gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kini melambung tinggi. Di tingkat pengecer, gas bersubsidi ini dijual dengan harga Rp 19-20 ribu, atau jauh di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET yang ditetapkan Pertamina: Rp 16 ribu.
Hal itu diungkapkan oleh Yanto, salah satu pengecer gas elpiji 3 kilogram di Kecamatan Paiton, kabupaten setempat, Rabu (27/7/20223). Yanto mengatakan, dirinya mengambil gas elpiji 3 kilogram di pangkalan seharga Rp 16.500.
“Biasanya Rp 16 ribu, sekarang naik Rp 500. Saya dan beberapa pengecer lain di Paiton, menjual Rp 19 ribu. Ada yang menjual Rp 20 ribu. Jatah dari pangkalan untuk pengecer juga dibatasi, biasanya dapat 20, sekarang hanya mendapat 10 gas elpiji yang 3 kilogram,” ungkap Yanto.
Wahyu, pemilik rumah makan di Paiton, juga mengungkapkan hal yang sama. Selain sulit untuk membeli elpiji, harganyapun kata Wahyu, mencapai Rp 19 ribu.
”Sulit cari dan harganya juga mahal. Biasanya Rp 17 ribu, sekarang malah Rp 29 ribu,” tutur Wahyu.
Sementara itu, Officer Communication Relations Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Mutiara Evi menegaskan, pangkalan yang menjual di atas HET yang ditetapkan Pertamina adalah pelanggaran.
“HET untuk gas elpiji 3 kilogram dari Pertamina yaitu Rp 16 ribu. Kami harapkan masyarakat agar membeli langsung ke pangkalan saja agar mendapat harga sesuai HET. Jika ada pangkalan yang menjual di atas HET, laporkan saja,” tegas Mutiara, kepada TIMES Indonesia.
Laporan bisa disampaikan melalui call centre 135. Adapun harga jual di tingkat pengecer yang melampaui HET, menurut Mutiara, hal itu bukan wewenang Pertamina.
Disebutkan, penyaluran gas elpiji 3 kilogram untuk di Kabupaten Probolinggo masih aman. Penyaluran tabung gas elpiji di daerah berpenduduk 1,15 juta jiwa ini, rata-rata 33.763 tabung per hari.
Untuk daerah Jawa Timur, rata-rata penyaluran 2.019.637 tabung per hari. Kemudian untuk Malang Raya, rata-rata 525.670 tabung per hari.
Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli elpiji langsung di pangkalan saja.
Saat ini pemerintah sedang melaksanakan program subsidi tepat elpiji. Dalam program tersebut, pangkalan elpiji 3 kilogram difungsikan sebagai lembaga penyalur tingkat akhir yang melayani konsumen individu secara langsung, dan tidak mengutamakan pengecer atau pemborong.
“Tujuannya agar warga yang berhak, terjamin mendapatkan elpiji 3 kilogram dengan harga eceran tertinggi. Karena kalau di pengecer, tidak ada yang bisa mengontrol penggunaannya untuk konsumen yang ditentukan,” kata Mutiara.
“Saat ini, konsumsi elpiji 3 kilogram diperuntukkan untuk empat golongan. Yakni rumah tangga prasejahtera, nelayan sasaran, petani sasaran, dan UMKM,” sambung dia.
Mutiara kembali mengungkapkan, saat ini melalui program OVOO, Pertamina menjamin setiap desa di Jawa Timur memiliki pangkalan minimal satu pangkalan. Rata-rata jumlah pangkalan lebih dari dua atau tiga di masing-masing desa.
“Untuk mengetahui lokasi pangkalan terdekat silakan menghungi call center Pertamina 135,” terang Mutiara, soal melambungnya harga gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Probolinggo. (*)
Pewarta | : Dicko W |
Editor | : Muhammad Iqbal |