TIMES SURABAYA, SURABAYA – Ilham Akbar Habibie, putra sulung Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, menerima penghormatan istimewa berupa lukisan memorial berbasis QR Art Technology karya Doddy 'Mr D' Hernanto.

Lukisan tersebut diserahkan oleh Founder Kawoong Innovation Hadi Wardoyo dalam sebuah acara buka bersama di Jakarta.

Karya unik itu menampilkan sosok kedua orang tuanya, B.J. Habibie dan Hasri Ainun Habibie, dalam bentuk seni yang tak hanya estetis, tetapi juga sarat makna.

Lukisan QR Art ini bukan sekadar sebuah karya visual. Namun di dalamnya, tersimpan jejak digital yang dapat diakses hanya dengan sekali scan.

Teknologi Codeism yang diterapkan memungkinkan siapa saja untuk menelusuri perjalanan hidup Habibie-Ainun melalui tautan digital yang tersambung langsung ke berbagai dokumentasi dan informasi sejarah.

QR Art ini adalah satu-satunya karya seni yang telah mendapat hak paten dan sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak 2021.

Dengan menggabungkan unsur analog dan digital, lukisan ini menjadi bentuk penghormatan yang unik bagi sosok visioner B.J. Habibie dan istrinya, Ainun.

"Lukisan ini lebih dari sekadar gambar, ini adalah potongan sejarah yang berbicara. Dengan teknologi QR Art, kita bisa menelusuri rekam jejak sosok yang telah memberi banyak kontribusi bagi bangsa ini," ujar Hadi saat penyerahan lukisan kepada Ilham Akbar Habibie baru-baru ini di Jakarta.

Seniman di balik lukisan ini, Doddy ‘Mr D’ Hernanto, menyampaikan bahwa QR Art merupakan inovasi seni yang mampu menyatukan teknologi dan budaya dalam satu medium yang mudah diakses dan tetap memiliki nilai estetika tinggi.

Sementara itu, Ilham Akbar Habibie menyambut apresiasi ini dengan penuh rasa bangga. Baginya, bukan hanya nilai artistik yang membuat lukisan ini istimewa, tetapi juga bagaimana inovasi teknologi dapat digunakan untuk melestarikan warisan intelektual dan sejarah bangsa.

"Saya sangat menghargai karya ini. Ini adalah bukti bahwa anak bangsa terus berinovasi dan menemukan cara baru untuk mengabadikan sejarah," ujar Ilham.

QR Art sendiri telah digunakan untuk menggambarkan banyak tokoh nasional, mulai dari Presiden hingga akademisi dan pemimpin industri.

Kawoong Innovation berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi ini agar semakin banyak sosok inspiratif yang dapat dikenang dengan cara modern dan interaktif.

Kisah Kejeniusan Bapak Teknologi Indonesia 

Dengan perpaduan seni, teknologi, dan sejarah, lukisan QR Art Memorial Habibie-Ainun bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga simbol bagaimana inovasi dapat memperkaya cara kita mengenang tokoh-tokoh besar Indonesia. 

Termasuk di antaranya mengulas jejak digital tentang kecerdasan B.J Habibie yang disebut melampaui Albert Einstein. Skor IQ beliau diperkirakan mencapai angka 200. 

Dengan rata-rata IQ di Indonesia yang tercatat sekitar 78,49 menurut World Population Review 2022, B.J Habibie mungkin merupakan salah satu individu dengan IQ tertinggi di Indonesia.

Dengan IQ setinggi itu, maka tak heran apabila B.J Habibie berhasil menemukan teori Crack (crack propagation theory) yang akhirnya diberi nama rumus Faktor Habibie.

Rumus Faktor Habibie adalah rumus yang digunakan untuk menghitung keretakan hingga atom pesawat pesawat terbang.

Rumus ini membuat B.J Habibie memiliki julukan Mr Crack. Karena kejeniusannya tersebut, B.J Habibie pun memperoleh gelar Profesor Kehormatan atau predikat Guru Besar dari ITB dan penghargaan tinggi Ganesha Praja Manggala.

Selain datang dari dalam negeri, ia juga menerima pengakuan dari lembaga Internasional. Antara lain seperti Gesellschaft Luft und Raumfahrt (lembaga penerbangan di Jerman), The Royal Aeronautical Society London Inggris, The Academie Nationale de l’Air et de l’EspacePrancis,The Royal Swedish Academy of Engineering SciencesSwedia, dan The US Academy of Engineering Amerika Serikat.

Bahkan, B.J Habibie pernah mendapat penghargaan bergengsi yang hampir setara dengan penghargaan Hadiah Nobel, yakni Edward Warner Award dan Award Von Karman.

Sosok revolusioner ini banyak dikagumi orang, bahkan jika B.J Habibie berkunjung ke Jerman ia tidak pernah luput dari pemberitaan.

Sementara pada tahun 1978, Presiden Soeharto  menunjuk BJ Habibie untuk menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan ia pun menduduki posisi ini selama 20 tahun.

Merujuk  buku Indonesia’s Industrial Transformation bertahun 1997, BJ Habibie menggunakan pendekatan unik saat menciptakan industri pesawat di Indonesia.

IPTN di bawah kendali B.J Habibie berhasil mengembangkan teknologi sejumlah pesawat, yakni CN235, N250, dan N2130.

Karya  paling legendaris buatan B.J Habibie adalah N250 atau juga dikenal Gatotkaca yang mengudara pertama kali pada tahun 1995.

Gatotkaca adalah satu-satunya pesawat turboprop yang menggunakan teknologi fly by wire ciptaan B.J Habibie.

Karena kiprahnya yang luar biasa bagi teknologi Indonesia, tak lama setelah tutup usia, Presiden RI ke-7, Jokowi menyatakan bahwa B.J Habibie adalah Bapak Teknologi Indonesia sekaligus negarawan yang revolusioner.

Atas dedikasi beliau, Kawoong Innovation dengan penghargaan tinggi memberikan sebuah lukisan karya Doddy 'Mr D' Hernanto sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang B.J Habibie yang memiliki jasa besar dalam sektor penerbangan dan teknologi informasi tersebut. (*)