TIMES SURABAYA, SURABAYA – Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso, menyebut program Bantuan Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) Jawa Timur Sejahtera atau Jawara sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga, Sabtu (13/12/2025).
Program ini menyasar perempuan, khususnya ibu-ibu yang menghadapi tantangan ekonomi agar tetap produktif dan berdaya.
“Alhamdulillah, hari ini kami menyaksikan sekaligus mengawal penyaluran program KPM Jawara kepada ratusan ibu-ibu di Kota Surabaya dari 31 kecamatan, dan sebagian penerimanya merupakan aspirasi kami sebagai anggota Komisi E dari daerah pemilihan Surabaya,” kata Cahyo Harjo Prakoso saat penyaluran KIP Jawara di Convention Hall Arief Rahman Hakim.
Cahyo menjelaskan, program KIP Jawara merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Jawa Timur sebagai upaya menghadirkan perlindungan sosial sekaligus pemberdayaan ekonomi.
Program ini diarahkan untuk membantu perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, termasuk ibu tunggal dan perempuan dengan kerentanan ekonomi lainnya.
“Pemerintah provinsi memandang perlu hadir untuk ibu-ibu yang menghadapi tantangan ekonomi dan kehidupan. Harapannya mereka tetap produktif, berdaya, dan mampu menjaga kualitas serta ketahanan keluarganya,” ujar Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.
Dalam program ini, setiap penerima manfaat mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp3 juta yang harus digunakan untuk kebutuhan produktif dan berkelanjutan.
Selain bantuan modal, penerima juga mendapat pendampingan selama enam bulan dari Dinas Sosial Jawa Timur.
“Pendampingan ini penting agar bantuan benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas usaha, tidak habis pakai, dan bisa berkembang secara berjenjang,” kata alumnus FH Universitas Airlangga Surabaya ini.
Pada sesi penyaluran di Surabaya kali ini, tercatat lebih dari 500 ibu-ibu menerima bantuan KPM Jawara.
Sebelumnya, program serupa juga telah disalurkan di sejumlah wilayah Surabaya seperti Rungkut dan kawasan lainnya.
Cahyo menambahkan, meski Surabaya memiliki kapasitas fiskal yang kuat, kehadiran Pemprov Jawa Timur tetap dibutuhkan untuk memastikan pemerataan manfaat program sosial dan ekonomi.
“Ini bukti bahwa pemerintah provinsi hadir tanpa melihat batas wilayah. Program ini sangat penting dan akan terus kami kawal agar jumlah penerima manfaat meningkat dari tahun ke tahun,” pungkas politisi muda ini.(*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |