TIMES SURABAYA, SURABAYA – Ambruknya atap asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Besuki, Situbondo, akibat hujan deras dan angin kencang, Rabu dini hari (29/10/2025), langsung direspons Tim BPBD Jatim.
Bersama Pemkab setempat dan BPBD Kabupaten Situbondo, Tim BPBD Jatim, siang harinya langsung melakukan assesmen di lokasi kejadian.
Selanjutnya, Kamis (30/10/2025), Tim BPBD Jatim yang dipimpin Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto meninjau langsung lokasi kejadian, sembari menyerahkan sejumlah bantuan, di antaranya, bahan material bangunan, berupa, 50 sak semen dan 150 buah galvalum.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto kepada Pimpinan Ponpes Salafiyah Syafi'iyyah, KH Muhammad Hasan Ainul ilmi.
Turut mendampingi dalam kunjungan ini, Kalaksa BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto dan Penata PB Ahli Madya BPBD Jatim Sriyono.
Selain bantuan material bangunan, Tim BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan logistik, berupa, 15 buah terpal, 20 buah selimut, 10 paket family kit, 10 paket kidsware dan 20 paket sandang wanita.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto pun menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa keluarga besar Ponpes Salafiyah Syafi'iyyah, Besuki, Situbondo.
Seperti yang diketahui, akibat runtuhnya atap asrama putri Ponpes Salafiyah Syafi'iyyah, terdapat 5 santriwati yang menjadi korban.
Rinciannya, 2 orang luka berat, 2 orang luka ringan dan seorang santriwati meninggal dunia, yakni, Putri Hemilia Oktaviantika (13).
Gatot berharap, kejadian bencana kali ini bisa memberikan hikmah dan pembelanjaran bagi semua kalangan akan perlunya mitigasi bencana di lingkungan pesantren.
"Selain perlu mengenali potensi bencana alam di wilayah sekitar, di lingkungan pesantren juga perlu dikenalkan mitigasi bahaya kebakaran dan upaya penanggulangannya," sarannya.
Saat ini, lanjut Gatot, pihaknya juga sedang memperkuat ketangguhan di lingkungan pesantren, melalui program Pesantren Tangguh Bencana (Pestana) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
"Nantinya, pelatihan dan simulasi evakuasi bencana akan kita perkuat lagi di lingkungan pesantren," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Atap Asrama Putri Ponpes Situbondo Ambruk, Tim BPBD Jatim Langsung Lakukan Assessmen
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Deasy Mayasari |