TIMES SURABAYA, LUMAJANG – Suasana pagi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jatim masih menyisakan kabut debu tipis yang menempel di dedaunan. Lahar dingin dan guguran material dari erupsi Semeru beberapa hari lalu membuat desa itu tampak letih.
Namun, Kamis (27/11/2025), sebuah iring-iringan mobil berlogo PCNU Kota Malang memasuki kawasan tersebut. Warga yang berkumpul di halaman Kantor Ranting NU Supiturang segera bangkit, menyambut dengan senyum lega.
Kedatangan relawan LPBI PCNU Kota Malang ini disambut sebagai napas baru bagi warga yang sejak kejadian masih sibuk merapikan rumah dan tempat ibadah. Mereka datang tidak hanya membawa tenaga, tetapi juga peralatan dapur, perlengkapan bersih diri. Ada juga bantuan uang saku, serta paket perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang terdampak.
Ketua LPBI PCNU Kota Malang, Chilmi Wildan, mengatakan bahwa misi kali ini difokuskan pada upaya yang paling dibutuhkan warga.

“Prioritas kita pembersihan tempat ibadah dan rumah penduduk. Setelah erupsi, banyak bangunan tertutup abu tebal. Selain itu, kami bawa bantuan peralatan dapur, perlengkapan bersih diri, uang saku sebagai pegangan, serta bantuan untuk anak sekolah,” jelasnya saat ditemui di lokasi.
Menurut Chilmi, kegiatan kemanusiaan ini berlangsung selama dua hari, 27–28 November 2025. Relawan disebar ke beberapa titik untuk mempercepat proses pembersihan, terutama musala dan rumah yang terdampak masif.
Menggunakan alat sederhana seperti sekop, sapu lidi, dan mesin semprot air, para relawan bahu-membahu bersama warga.
Antusiasme warga Supiturang tampak tak terbendung. Begitu relawan datang, warga langsung menuntun mereka ke lokasi-lokasi yang membutuhkan penanganan cepat. Sebagian membantu mengangkut peralatan, sebagian lagi menyiapkan minuman hangat untuk para relawan.
Di titik kumpul Ranting NU Supiturang, suasana tampak ramai. Anak-anak berlarian kecil membawa paket perlengkapan sekolah yang baru saja mereka terima. Di sudut lain, para ibu mengecek perlengkapan dapur dan sabun yang dibagikan.
“Alhamdulillah, sangat membantu. Dapur saya tertutup abu, peralatan rusak. Bantuan ini langsung bisa kami pakai,” kata Sulastri, warga setempat.
Ketua PRNU Supiturang, Ustad Mustofa, menyampaikan apresiasi mendalam atas respons cepat LPBI PCNU Kota Malang. “Kami merasa tidak sendirian. Kehadiran relawan ini sangat berarti bagi warga Supiturang. Terima kasih kepada PCNU Kota Malang atas kepeduliannya,” ujarnya.

Chilmi Wildan menegaskan bahwa LPBI PCNU Kota Malang akan terus memantau kondisi warga Supiturang pascaerupsi. “Kami berharap warga tetap kuat. Insyaallah, NU akan selalu hadir,” kata Chilmi.
Dua hari kegiatan itu ditutup dengan doa bersama di halaman Ranting NU Supiturang. Sore itu, ketika matahari mulai turun di balik kaki Semeru, warga dan relawan duduk melingkar. Di tengah kelelahan, mereka berbagi rasa lega karena sedikit demi sedikit kehidupan di Supiturang mulai tertata kembali.
Dalam kerendahan hati, warga hanya berkata singkat, “Matur nuwun. Semoga LPBI PCNU Kota Malang mendapat balasan terbaik.” (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: LPBI PCNU Kota Malang Gerak Cepat ke Supiturang, Dua Hari Membersamai Warga Pasca Erupsi Semeru
| Pewarta | : Theofany Aulia (DJ-999) |
| Editor | : Deasy Mayasari |