TIMES SURABAYA, SURABAYA – Pemerintah terus melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) kepada keluarga penerima manfaat atau KPM melalui PT Pos Indonesia (Persero).
Berdasarkan data penyaluran yang dimulai pada 21 November 2025 hingga 27 November 2025, Pos Indonesia telah berhasil menyalurkan 5,5 juta BLTS kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Penyaluran tersebut masih berlangsung sampai Desember 2025 mendatang.
“Sejak 21 November 2025, BLTS yang telah berhasil kami salurkan telah mencapai 5,5 juta KPM dari berbagai daerah di Indonesia. Kami optimistis, proses penyaluran akan selesai sesuai rencana pemerintah pada 11 Desember 2025,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Pos Indonesia, Haris di Surabaya, Jumat (28/11/2025).
Dikatakan oleh Haris, penyaluran ini merupakan bagian dari program BLTS Kesra periode Oktober, November, dan Desember, dengan total sasaran sekitar 18,1 juta KPM yang disalurkan melalui Pos Indonesia.
"Saat ini, Kementerian Sosial telah mengirimkan 11,6 juta data KPM kepada Pos Indonesia untuk diproses dan terus melakukan konsolidasi data untuk data tambahan berikutnya," kata dia.
Menurut Haris, keberhasilan Pos Indonesia menyalurkan BLTS 2025 tidak lepas dari kekuatan jaringan yang dimiliki Pos Indonesia.
Jaringan tersebut mencakup seluruh provinsi yang ada di Indonesia, yakni 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 4.308 Kantor Cabang Pembantu.
Dengan ribuan keberadaan Kantor Pos yang tersebar hingga tingkat kecamatan, serta didukung SDM yang terlatih di daerah terpencil, kata Harus, Pos Indonesia mampu mempercepat proses penyaluran bantuan secara tepat dan cepat.
"Kami memastikan seluruh bantuan diterima langsung oleh KPM. Kecepatan, keamanan, dan akurasi adalah prioritas kami,” tambahnya.
Pos Indonesia, lanjut Haris, telah berpengalaman menangani berbagai penugasan pemerintah seperti distribusi bantuan sosial tunai dan dalam bentuk barang atau sembako.
"Selama beberapa tahun, Pos Indonesia mampu membuktikan kehandalan jaringan dan SDM dengan menjangkau hingga pelosok Indonesia," ucapnya.
Skema Pencairan Bantuan Langsung Tunai
Sementara untuk memastikan bantuan tepat sasaran, Pos Indonesia menerapkan tiga skema pencairan.
Ada skema pembayaran di Kantor Pos, pembayaran di lokasi komunitas seperti balai desa atau gedung kecamatan, dan layanan antar ke rumah KPM.
"Layanan antar ini khusus bagi lansia, penyandang disabilitas, dan warga yang sedang sakit," ucap Haris.
Sedangkan bagi yang melakukan pencairan secara mandiri, proses pengambilan BLTS Kesra melalui Pos Indonesia dilakukan dengan mekanisme yang mudah, aman, dan memastikan bantuan diterima langsung oleh KPM.
KPM hanya perlu datang ke lokasi pencairan dengan membawa KTP, Kartu Keluarga (KK) asli, dan Surat Pemberitahuan sebagai dokumen identitas wajib.
Setelah itu, KPM dapat mengambil bantuan di lokasi tertentu sesuai dengan yang tertera pada surat pemberitahuan.
Setibanya di lokasi, petugas atau juru bayar Pos Indonesia akan melakukan verifikasi data. Proses ini diawali dengan pemindaian (scan) QR code yang terdapat pada surat pemberitahuan untuk memastikan kecocokan data penerima.
Selanjutnya, verifikasi wajah dilakukan menggunakan aplikasi untuk memastikan bahwa orang yang datang adalah penerima sah sesuai data Kementerian Sosial.
Setelah wajah dan identitas dinyatakan sesuai, petugas akan mengambil foto KTP sekaligus foto penerima BLT sebagai bagian dari bukti penyaluran.
"Tahap terakhir adalah penandatanganan oleh penerima sebagai bukti serah terima bantuan, dan petugas akan menyerahkan uang BLT secara langsung,” imbuh Haris.
Pos Indonesia juga menerapkan sistem antrean agar proses pencairan lebih tertib. Pos Indonesia memastikan proses penyaluran BLTS lebih tertib, transparan, dan tepat sasaran, sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pos Indonesia Salurkan BLTS ke 5,5 Juta Keluarga Penerima Manfaat
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Deasy Mayasari |