TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ikut memantau evakuasi santri yang jadi korban runtuhnya bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Selasa dini hari (30/9/2025).
Gubernur Khofifah langsung menuju lokasi Ponpes Al Khoziny, sesaat setelah mendarat di Bandara Juanda usai melakukan perjalanan misi dagang di Palembang. Dia memastikan seluruh biaya pengobatan santri di rumah sakit akan ditanggung pemerintah.
"Untuk biaya perawatan santri di rumah sakit akan ditanggung pemerintah," kata Gubernur Jatim Khofifah yang didampingi Wagub Emil Dardak.
Khofifah menjelaskan bahwa korban yang dirawat di RSUD RT Notopuro atau rumah sakit milik pemerintah akan ditanggung Pemkab Sidoarjo. Sedangkan bagi santri yang menjalani perawatan di rumah sakit swasta seluruh biayanya akan ditanggung Pemprov Jatim.
"Untuk pesantren, dan wali santri, saya ingin menyampaikan bahwa pelayanan non RSUD akan di-cover oleh Pemprov. Tadi kepada dinas kesehatan sudah berkomunikasi dengan rumah sakit," ungkapnya.
Gubernur Khofifah menyatakan dari laporan yang ia terima bahwa sebagian besar santri yang mengalami luka ringan sudah diizinkan pulang dan berkumpul dengan keluarganya.
“Maka proses ini supaya semua tidak ada yang terkesan sulit karena belum dibayar atau apa, akan dicover oleh Pemprov,” imbuhnya.
Dari data yang berhasil dihimpun, sampai saat ini ada sekitar 89 korban telah berhasil dievakuasi. Dari jumlah itu, 38 korban dilarikan ke RSUD RT Notopuro Sidoarjo, enam korban mendapat perawatan di Rumah Sakit Delta Surya, sementara 45 korban lainnya dirawat di RSI Siti Hajar. Dua korban dinyatakan meninggal dunia. (*)
Pewarta | : Biro Surabaya Raya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |