TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Syehlendra Haical (13), santri Ponpes Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang berhasil selamat dari reruntuhan gedung tiga lantai pada Senin (29/9/2025), menceritakan pengalaman spiritualnya selama terjebak tiga hari di bawah jepitan beton.
Dalam kesaksiannya yang disampaikan melalui seorang wali santri, Haical mengaku merasakan seakan-akan dirinya tidak pernah meninggalkan salat lima waktu. Bahkan, di tengah keterbatasan ruang dan udara, ia seolah mendengar suara yang terus mengingatkan para santri untuk salat.
“Katanya, setiap kali waktu salat tiba, seperti ada yang membangunkan. Haical bahkan mengaku mendengar suara ajakan salat: ‘ayo salat, salat’. Santri yang terjebak di dalam pun seolah bergegas menjalankannya,” tutur seorang wali santri yang dekat dengan Haical.
Pengakuan itu membuat banyak orang yang mendengarnya terharu. “Ya Allah, saya sampai meneteskan air mata mendengarkan cerita Haical itu,” lanjutnya.
Haical berhasil dievakuasi tim SAR dalam kondisi selamat pada Rabu (1/10/2025) sekitar pukul 15.10 WIB, setelah lebih 3 hari terjebak di bawah reruntuhan. Ia menjadi salah satu dari 16 santri yang ditemukan selamat, sementara dua santri lain ditemukan meninggal dunia.
Diberitakan sebelumnya, Syehlendra Haical, santri Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo , Jawa Timur, dievakuasi dengan selamat dari dalam reruntuhan bangunan musalah di ponpes tersebut.
Haical berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat setelah 3 hari tertimbun runtuhan bangunan, bahkan tanpa patah tulang dan cedera parah. Kini, Haical menjalani perawatan intensif di RSUD RT Notopuro, Rabu (1/10/2025).
Diketahui, nama Haical mencuat setelah beredar video yang memperlihatkan petugas mengajak ngobrol seorang anak yang tengah terhimpit reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny.
Saat itu dihari pertama kejadian, tim SAR Gabungang berkomunikasi dengan Haical.
"Haical, kamu yang sakit apa nak? Tanya tim SAR.
"Semuanya sakit?" Jawab Haical.
Oke semangat ya, sabar, sabar ya nak ya. Aku dari Rescue Surabaya, sabar ya ini usaha. Tegas kata salah satu petugas dalam video yang beredar di Media Sosial Instagram dan Tiktok.
Haical sendiri berhasil dievakuasi setelah 3 hari tertimpa bagunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk. Kemudian, santri tersebut langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan mengatakan jika kondisinya Haical baik, hasil foto rontgen mulai tengkorak panggul, kaki, jari juga semuanya normal.
"Haical dalam kondisi normal ketika tiba di rumah sakit. Haical hanya mengeluh lemas karena tidak makan selama proses evakuasi," kata Atok Irawan, Rabu (1/10/2025) malam.
"Keluhan lain, sesak nafas mungkin karena dehidrasi. Kulitnya agak tergencet, sedikit kebiruan tapi aman, aman semua," sambungnya.
Saat ini, lanjut dr. Atok, petugas medis masih memberikan perawatan intensif kepada Haical di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal tersebut untuk memulihkan kondisi tubuh santri itu agar kembali normal.
"Observasi, kita terapi dengan baik, nanti juga (Haical) mungkin perlu asupan nutrisi yang bagus. Mukanya juga yang enggak ada luka terbuka, sedang dirawat dengan baik," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |