TIMES SURABAYA, SURABAYA – Satgas Yonif 500/Sikatan terus mempererat hubungan dengan masyarakat Papua. Bertempat di TK Mamba Kotis, puluhan personel Satgas dipimpin Lettu Arh Supriono menggelar kegiatan komunikasi sosial bersama tokoh-tokoh masyarakat dari Distrik Hitadipa, Agisiga, dan Tomosiga, Papua.
Dalam kegiatan itu, Rabu, (18/6/2025), Satgas membagikan Alkitab, bendera Merah Putih, dan dasi pendeta. Bantuan itu diterima langsung oleh Kepala Kampung Tausiga Yakius Weya, Pendeta Hans Mirip dari GKI Dangoa, dan tokoh masyarakat Agisiga, Apinus Yarinap.
Menurut Lettu Arh Supriono, simbol-simbol itu menjadi wujud kedekatan TNI dengan rakyat, serta penguatan nilai iman dan nasionalisme.
"Kami hadir bukan sekadar menjaga perbatasan, tapi untuk menjadi bagian dari masyarakat. Kami ingin rakyat merasa aman dan dihargai," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Kepala Kampung Tausiga menyampaikan keinginan warga pengungsi di Sugapa untuk kembali ke kampung halaman. Namun, ia mengaku resah dengan kabar adanya rencana kelompok separatis yang akan melakukan pemalangan jalan dan merusak jembatan utama di Distrik Hitadipa.
“Kami ingin pulang dan membangun kampung lagi, tapi takut kalau jalan kembali ditutup dan dirusak. Harapan kami, TNI bisa membantu,” ucap Yakius.
Menanggapi hal itu, Komandan Satgas Yonif 500/Sikatan, Letkol Inf Danang Rahmayanto, menyatakan komitmen penuh untuk menjaga keamanan masyarakat.
“Kami tidak akan tinggal diam. Tugas kami adalah memastikan masyarakat bisa hidup damai dan bermartabat. Tanah ini milik bersama. Mari kita jaga bersama demi generasi mendatang,” tegasnya.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh keakraban. Warga dan TNI berbaur dalam semangat kebersamaan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Papua adalah bagian utuh dari Indonesia, damai, beriman, dan bersatu untuk masa depan yang lebih baik. (*)
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |