TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Komisi C DPRD Sidoarjo menyoroti lambannya proses embangunan RSUD Sedati. Saat ini, pembangunan baru menyentuh bagian fondasi awal. Padahal sudah berlangsung sekitar 50 hari kerja. 

Komisi C DPRD Sidoarjo turun langsung ke lokasi RSUD Sedati yang berada di dekat Puskesmas. Hasilnya memang masih pemasangan paku bumi. Itu pun belum selesai. 

"Bahan-bahan yang dibutuhkan juga belum tersedia di sana. Padahal kontrak kerjanya sudah 50 harian," kata Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Choirul Hidayat kepada TIMES Indonesia, Jumat (19/9/2025).

Cak Dayat ragu pekerjaan pembangunan RSUD Sedati bisa selesai tepat waktu, jika tidak ada akselarasi yang tepat dari pihak kontraktor. 

"Karena progresnya masih sekitar 3,5 persen dari yang seharusnya sudah mencapai 7 persen," ungkapnya. 

Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, M. Zakaria Dimas Pratama juga turut memberikan catatan terhadap pembangunan rumah sakit tipe c itu. Dia meminta kontraktor menambah jumlah pekerja. 

"Kalau pekerjaan tidak digenjot maka penyelesaian pembangunan bisa terlambat. Dan yang dirugikan pasti masyarakat," ujarnya. 

Ketua DPD Partai NasDem itu menegaskan, pihaknya akan memantau secara langsung setiap progres pembangunan RSUD Sedati. Komisi C DPRD Sidoarjo akan kembali melakukan sidak ke lokasi. 

"Kami akan kawal terus pembangunan RSUD Sedati ini, supaya sesuai dengan harapan masyarakat," imbuh Dimas. 

Sementara, Kabid SDK Dinkes Sidoarjo dr. Rahmi Alfiyanti menegaskan proyek ini tetap akan dikejar sesuai target. Apalagi statusnya masuk kategori critical contract yang menjadi perhatian serius. 

”Kami akan terus dorong kontraktor agar sesuai target. Detail teknis juga benar-benar diperhatikan agar tidak ada hambatan,” katanya.

Menurutnya untuk menjamin kualitas, pembangunan RSUD Sedati didampingi tenaga ahli. Dinkes Sidoarjo juga memastikan Kepala Dinas ikut memantau langsung jalannya proyek. 

”Harapannya, pengerjaan bisa berlanjut lancar setelah tahap pondasi tuntas dan selesai sesuai rencana pada akhir tahun,” ucapnya. (*)