TIMES SURABAYA, SURABAYA – Program Sekolah Rakyat (SR) yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto terus menunjukkan perkembangan positif di Jawa Timur. Hingga September 2025, sebanyak 19 titik Sekolah Rakyat telah beroperasi di provinsi ini.
Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, Restu Novi Widiani, mengatakan 19 sekolah tersebut terbagi atas 12 Sekolah Rakyat tahap 1A dan 7 SR tahap 1B.
“Akhir September ini akan ada tambahan tujuh sekolah rakyat tahap 1C yang segera beroperasi. Dengan begitu, totalnya akan ada 26 SR di Jawa Timur,” kata Restu Novi, jumat (19/9/2025).
Hingga saat ini, Lanjut Restu Novi ada sebanyak 2.450 murid telah mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat. Mereka terbagi dalam 15 rombongan belajar (rombel) tingkat SD, 35 rombel SMP, dan 48 rombel SMA.
“Sekolah yang masuk tahap 1C kini tinggal menunggu proses penyelesaian akhir,” tambahnya.
Untuk mendukung jalannya program, Pemprov Jatim menyiapkan tenaga pengajar dan staf pendukung dalam jumlah memadai.
"Tercatat ada 26 kepala sekolah, 415 guru, 76 wali asuh, 13 wali asrama, 14 staf tata usaha, 18 bendahara, serta 19 operator sekolah. Selain itu, tersedia pula 34 petugas keamanan, 21 petugas kebersihan, dan 19 juru masak," Jelas Restu Novi
Restu Novi memaparkan dengan jumlah tersebut, Jawa Timur diproyeksikan menjadi provinsi dengan Sekolah Rakyat terbanyak di Indonesia. Novi menegaskan, kehadiran SR tidak hanya membuka akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, tetapi juga memastikan kebutuhan mereka terpenuhi.
“Pemprov Jatim berkomitmen penuh memastikan sekolah rakyat berjalan optimal. Kami tidak hanya menyiapkan sarana dan prasarana, tetapi juga memastikan kebutuhan siswa, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pengasuhan, terpenuhi secara layak,” paparnya.
"Sesuai dengan arahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa agar Sekolah Rakyat di Jawa Timur dapat memberi pelayanan terbaik bagi seluruh murid," kata Restu Novi Widiani. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |