TIMES SURABAYA – Proses lelang jabatan di lingkungan Pemkot Surabaya mengalami dinamika cukup menarik. Banyak pendaftar calon kepala dinas baru memilih mundur setelah melihat langsung uji kompetensi yang ditayangkan langsung melalui live streaming.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan, sejumlah peserta yang awalnya ingin maju dalam seleksi jabatan kepala dinas mengurungkan niatnya setelah menyadari tantangan yang harus dihadapi.
“Pendaftar baru banyak yang mengundurkan diri setelah saya tes kepala dinasnya. Jadi banyak yang tidak maju lagi, karena kan saya sampaikan contoh ada kepala bidang atau camat ingin menjadi kepala dinas, maka dia itu harus menguasai seluruh bidang yang ada di dinas itu,” ungkapnya, Jumat (21/3/2025).
Eri mencontohkan, seorang pejabat ingin menjadi Kepala Satpol PP Surabaya, maka orang itu harus memahami seluruh bidang dalam organisasi tersebut.
“Kalau kita berbicara terkait Satpol PP, maka di situ ada empat bidang, berarti otomatis apa yang akan dilakukan di Satpol PP. Ketika saya tanya berapa jumlah PKL, maka (penertiban) PKL ini humanisnya seperti apa, yang dilakukan bagaimana,” jelasnya.
Selain itu, Eri mengungkap banyak peserta seleksi hanya menawarkan satu inovasi dalam proposal mereka. Artinya, inovasi yang ditawarkan calon tersebut hanya terkait satu bidang tertentu, bukan secara keseluruhan perangkat daerah (PD).
“Setelah mereka melihat saya bertanya kepada seluruh kepala dinas, yang akan maju jadi agak minder. Jadi mengundurkan diri meminta kesempatan untuk berikutnya,” urainya.
Eri menjelaskan bahwa jumlah calon penantang kepada dinas yang mengundurkan diri dari seleksi cukup besar. “Ada sekitar 50 yang maju di kepala dinas mengundurkan diri,” tegasnya.
Eri menegaskan, seleksi kepala dinas dilakukan langsung bersama sejumlah akademisi. Hal ini berbeda dengan proses seleksi lurah dan Kabid yang dilakukan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
"Ketika lihat hasilnya seperti itu, saya tampilkan di YouTube, sehingga mungkin orang itu agak minder, akhirnya mereka mundur meminta kesempatan di berikutnya,” kata Wali Kota Surabaya. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |