https://surabaya.times.co.id/
Berita

Pertunjukan Seni Bantengan di Kediri Masih Terawat Apik

Senin, 19 September 2022 - 16:26
Seni Bantengan di Kediri Masih Terawat Apik Atraksi kesenian Bantengan (Foto: Dok. MAESO BHIROWO PUTRO)

TIMES SURABAYA, KEDIRI – Seni tradisioal di Jawa beraneka ragam jenisnya. Misal, Kuda Lumping, Jatilan, Reog, Pencak Dor, hingga Bantengan. Seni itu masih lestari karena memang dipertahankan oleh warga masyarakat sebagai ajang sulaturahmi dan hiburan ala masyarakat desa. 

Seni Bantengan ini masih terawat apik diarah Kediri. Khususnya di darah Kediri Timur, seperti di wilayah Kecamatan Kepung, Kecamat  Puncu dan  Kecamatan Kandangan.

Seni pertunjukan Bantengan ini dipadu dengan musik khas pengring musik  ‘Pencak Dor’ atau pecak genjot, duel  tangan kosong khas pertunjukan silat di daerah Karesiden Kediri. Seperti gendang, jedor, kenong, seruling dan kenthongan. 

Sedangkan  lagu atau tembangnya  adalah syair pitutur.Tapi khasnya adalah  Sholawat Nabi.

Seni-Bantengan-b.jpg

Seni Bantengan itu masih eksis ditampilkan  masyarakat Dusun Biro, Desa Wonorejo, Kecamatan  Puncu, Kabupaten  Kediri.

Hari Minggu (18/9/2022) kemarin, dalam acara Bersih Dusun, warga menggelar  Bantengan yang dimainkan Grup Bantengan  Maeso Bhirowo Putro, Mereka tampil di sepanjang jalan utama Jalan Harinjing,  yakni jalan yang menghubungkan Kecamatan Kepung dan Pare.

Sepanjang jalan Bantengan terus baraksi manakala musik berbunya. “Inilah bentuk dan wujud kepedulian masyarakat untuk tetap melestarikan dan ‘nguri-uri’ budaya bangsa sendiri,” ungkap Umar Ibnu Khotob Kepala Dusun setempat.

Bantengan mengambil start dari barat Polsek Kepung ke barat sampai pertigaan arah Pondok Pesantren Al-Miftah. Rombongan lalu ke kanan menuju pertigaan ke pondok. Kemudian belok kanan lagi, ke timur sampai pertigaan lagi ke kiri, finis di depan rumah kepala dusun.

Menurut Umar  para pemain Grup Bantengan adalah warganya sediri dengan pimpinan Pujianto. Saat tampil siang itu ada  6 Banteng, yang besar 4, kecil 2.

Seni-Bantengan-c.jpg

"Biar meriah kita juga ngundang grup dari lain kecamatan. Grup Bantengan dari Dusun Sumberpancur, Desa/Kecamatan Kepung,  dan dari Desa Darungan Kecamata  Pare," ungkap Umar.

Masyarakat setempat sangat antusias menyambut Bantengan tahun ini setelah hampir 2 tahun vakum karena pandemi covid-19. Tahun ini sudah bisa bebas tampil lagi.

“Mereka sangat terhibur,” ungkap Umar yang dibenarkan oleh warga lainnya.

Umar mengungkapkan bahwa pertunjukan  Bantengan tahun ini cukup istimewa karena dhadiri Sekretaris LESBUMI PC NU Kabupatan  Kediri, Kang Habib panggilan akrap MK. Nur Habib, S.Pd, M.Pd.I yang juga terkenal " Pelukis Cekakik yang sudah terkenal se Nusantara.

Umar menerangkan bahwa Bantengan di Biro, dimulai sejak tahun 70-an sampai sekarang sudah dua generasi dan para generasi muda bersemangat meneruskan kesenian ini.

“Bantengan Biro pernah tampil di TMII, mewakili Kabupaten Kediri tahun 2001” terangnya. “Sedangkan sesepuhnya pada saat itu adalah Bopo Boiman dan Bopo Supeni” pungkasnya. (*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.