https://surabaya.times.co.id/
Berita

Antisipasi Keracunan MBG, BGN Bekali Bimtek SPPG Penjamah Makanan di Surabaya

Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:43
Antisipasi Keracunan MBG, BGN Bekali Bimtek SPPG Penjamah Makanan di Surabaya Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN RI, Sony Sanjaya saat paparan dalam Bimtek SPPG di Surabaya, Sabtu (14/6/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah II menggelar Bimbingan Teknis Penjamah Makanan bagi Relawan Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Acara ini berlangsung selama 14-15 Juni 2025 di Wyndham Hotel Surabaya.

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN RI, Sony Sanjaya mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan serentak di Jatim ini bertujuan agar para relawan mempelajari pengetahuan tentang pengolahan menu makanan hingga memahami sisi higienitas dalam penyiapan menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Setiap materi disampaikan oleh para profesional. Meliputi Dinas Pendidikan, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan, Persatuan Ahli Gigi, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan BPOM. Kegiatan serupa juga berlangsung di Sumenep, Tulungagung, Bojonegoro dan Madiun.

Di tengah maraknya berita keracunan MBG, langkah bimtek merupakan salah satu upaya pencegahan dan meningkatkan profesionalisme penjamah makanan. Antara lain untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan etika atau aturan-aturan dalam penyiapan makanan tersebut.

"Apabila penjamah makanan tidak dibekali pengetahuan, maka sangat mungkin terjadi kesalahan. Misalkan contoh penggunaan pisau. Nah, pisau yang sudah digunakan untuk motong daging untuk motong ikan, digunakan untuk motong sayur dan buah-buahan. Di sini hal-hal tersebut ditekankan kenapa harus berbeda, juga teknik-teknik pengolahan agar kualitas tetap terjaga," katanya.

Bimtek-2.jpgDirektur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN RI, Sony Sanjaya, Sabtu (14/6/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

BGN bersama kementerian lembaga juga memastikan melakukan evaluasi rutin Program MBG setiap hari.

Seperti evaluasi terkait makanan yang dilaporkan basi. Maka, tim segera memetakan penanganan dan pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Dengan demikian, Bimtek SPPG dan relawan penjamah makanan seperti ini pun sangat dibutuhkan.

Sony menyebutkan bahwa hingga saat ini tercatat 1.745 SPPG dan sudah menyerap relawan petugas penjamah makanan sekitar lebih dari 65.000 tenaga kerja. Mereka per hari dibayar tidak kurang dari Rp100.000 dengan sumber anggaran APBN.

"Soal honor ditekankan tidak boleh ada yang kurang dari Rp100 ribu setiap hari, tidak boleh ada dan itu sudah disiapkan oleh negara," tegasnya.

BGN juga menargetkan penambahan hingga total 30.000 SPPG atau 90 juta penerima manfaat MBG. Dengan asumsi perkiraan menyerap tenaga kerja 1,5 juta orang.

Salah satu peserta yang merupakan Kepala SPPG Rungkut Surabaya, Fadilah Munawaroh, menuturkan, bahwa saat ini proses rekruitmen penjamah makanan di wilayah tersebut berjalan lancar. Memang sedikit membutuhkan adaptasi beberapa waktu.

"Total ada 45 pekerja. Sejauh ini nggak ada kendala berarti karena kita juga kerja sama dengan catering, jadi untuk operasional juga berjalan lancar," ucapnya.

SPPG Rungkut bekerjasama dengan satu unit catering sejak program berjalan pada 13 Januari 2025 lalu. Setiap menu merupakan rekomendasi ahli gizi dan disetujui oleh Kepala SPPG setempat. Pembelanjaan bahan berikut kualitas bahan dicek langsung oleh SPPG terkait. 

Berdasarkan evaluasi terakhir, ditemukan bahwa kebanyakan anak-anak tidak menghabiskan sayur. 

"Kebanyakan anak-anak yang lebih banyak tersisa itu sayurnya sih, emang kalau variasi sayur kita nggak bisa terlalu banyak ya, tapi kita tetap terus improve," kata Fadilah.

Diversifikasi pengolahan sayur terus dilakukan. Seperti pemilihan menu rumahan berupa sop atau sayur asem.

Bimtek-3.jpgBimbingan Teknis Penjamah Makanan bagi Relawan Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Acara ini berlangsung selama 14-15 Juni 2025 di Wyndham Hotel Surabaya. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

SPPG Rungkut saat ini mempersiapkan 3.500 porsi MBG per hari setiap Senin-Jumat. Dengan sasaran anak TK, SD, SMP dan SMA. 

"Ada 10 sekolah, operasional per hari 3.500 porsi meliputi porsi kecil buat anak TK dan SD kelas satu sampai kelas tiga. Untuk biaya bahan maksimal kita Rp8.000. Sedangkan untuk porsi besar itu SD kelas 4 sampai SMA biaya bahan maksimal Rp10.000," jelasnya. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.