TIMES SURABAYA, SURABAYA – Enam mobil ambulans milik PMI Kota Surabaya kini terpasang GPS Tracker. Perusahaan teknologi pelacakan kendaraan ORIN memberikan bantuan unit tersebut secara cuma-cuma.

GPS Tracker yang terpasang di armada itu merupakan seri OBU D. Teknologi ini memungkinkan petugas memantau pergerakan ambulans secara real time dan menentukan rute tercepat saat terjadi situasi darurat.

Terdapat sejumlah fitur unggulan seperti pelacakan langsung (real time), geofencing, serta notifikasi otomatis saat kendaraan keluar dari area tertentu.

Selain membantu pengemudi memilih rute tercepat, sistem ini juga mempermudah koordinasi lintas lokasi.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif sosial bertajuk Bakti ORIN ke Masyarakat, yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan darurat.

"Dengan bantuan GPS dari ORIN, bisa membantu dari segi pelayanan dengan optimal dari banyak fiturnya. Kami juga biasanya olah data secara manual, dengan adanya laporan data otomatis dan lengkap di GPS membantu laporan tiap bulan jadi lebih efektif dan detail sampai ada titik koordinat. Membantu banget," demikian ungkap Mirta, Kepala Bidang Pelayanan PMI Surabaya, Jumat (16/5/2025).

Menurut CEO ORIN, Ali Gunawan Wijoyo, pemanfaatan teknologi pelacakan kendaraan kini semakin relevan di sektor kesehatan.

“Kami ingin teknologi seperti GPS tak hanya dipakai perusahaan logistik, tapi juga bisa membantu ambulans menyelamatkan nyawa masyarakat,” katanya.

Langkah ORIN ini juga mendukung amanat Permenkes No. 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).

Regulasi tersebut mendorong pemanfaatan teknologi informasi dalam mempercepat dan memperkuat layanan ambulans.

Selain meningkatkan kecepatan tanggap, data perjalanan ambulans yang terekam otomatis juga bisa digunakan untuk evaluasi operasional, perencanaan rute, hingga pelaporan secara lebih transparan.

Program Bakti ORIN tidak berhenti di Surabaya. Ali menjelaskan jika ke depannya, ORIN menargetkan bisa menjangkau rumah sakit lain, lembaga seperti BPBD dan instansi layanan darurat lainnya di Jawa Timur.

“Kalau kalian punya kenalan di rumah sakit atau lembaga sosial, yuk bagikan info ini. Sekecil apa pun kontribusinya, bisa jadi penyelamat nyawa,” ujarnya. (*)