TIMES SURABAYA, SURABAYA – Polda Jawa Timur menggelar Operasi Pekat II Semeru 2025. Operasi ini berlangsung sejak 1 sampai 14 Mei 2025. Selama operasi, polisi berhasil mengungkap 1.863 kasus. Total tersangka yang diamankan sebanyak 2.307 orang.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan hasil ini dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Jumat (16/5/2025).

Ia menyebut, operasi ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tujuannya untuk mendukung program Asta Cita dan memberantas aksi premanisme.

Kombes Abast menjelaskan, operasi dilakukan melalui kegiatan deteksi dini, preemtif, preventif, dan represif.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menambahkan, operasi ini melibatkan 2.841 personel gabungan. Terdiri dari 275 personel Satgas Polda dan 2.566 personel Satgas Polres jajaran.

"Tujuan operasi adalah mengatasi gangguan keamanan akibat premanisme dan tindak kriminal lainnya," ungkapnya.

Ia menjelaskan, dari 1.863 kasus yang diungkap, 160 kasus merupakan target operasi (TO) dengan 159 tersangka.

Selain itu, ada 259 kasus non-TO dengan 342 tersangka. Serta 1.444 kasus tipiring dengan 1.706 orang yang dibina.

Modus yang ditemukan kebanyakan berupa penganiayaan. Baik dilakukan individu maupun kelompok, seperti gangster dan debt collector.

Para tersangka dijerat dengan pasal 368 KUHP (pemerasan), pasal 335 KUHP, pasal 170 KUHP, dan pasal 351 KUHP.

Polda Jatim berharap operasi ini menciptakan situasi aman dan kondusif di Jawa Timur. Sehingga aktivitas masyarakat dan investasi tetap lancar. (*)