TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Perekonomian desa dan kelurahan di Kabupaten Sidoarjo semakin hidup. Sebanyak 95 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP) kini resmi beroperasi dan mulai menggerakkan berbagai sektor usaha rakyat.
Dari simpan pinjam, toko sembako, hingga peternakan, koperasi ini hadir untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, Muhammad Edi Kurniadi, mengatakan bahwa secara keseluruhan terdapat 346 Koperasi Merah Putih di Sidoarjo. Rinciannya, 28 koperasi di kelurahan dan 318 koperasi di desa.
Seluruhnya telah memiliki badan hukum, termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang diselesaikan sejak diluncurkan pada Juli 2025 lalu.
“Semua koperasi sudah berbadan hukum dan siap beroperasi. Saat ini 95 di antaranya sudah mulai menjalankan usaha,” ujar Edi, Sabtu (8/11/2025).
Jenis usaha yang dijalankan pun beragam. Ada koperasi yang fokus pada usaha simpan pinjam, toko atau gerai sembako, hingga peternakan ayam dan layanan laku pandai. Dari berbagai jenis itu, kata Edi, kebanyakan koperasi lebih dulu mengawali usahanya di sektor sembako karena kebutuhan masyarakat yang tinggi.
Salah satu contoh keberhasilan ditunjukkan oleh Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) di Desa Kupang, Kecamatan Jabon. Koperasi ini sudah memiliki gerai sembako yang difasilitasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan pada April lalu.
Di tempat lain, Koperasi Merah Putih Desa Tambakkalisogo, Kecamatan Jabon, juga mulai menapaki kesuksesan lewat unit usaha peternakan ayam. Usaha ini dikelola oleh anggota koperasi yang memang sudah lama bergelut di bidang tersebut, sehingga menjadi contoh pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.
Tak berhenti di situ, Edi menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 16 proposal bisnis yang diajukan koperasi ke BRI setelah mendapatkan pelatihan di Pendopo Delta Wibawa. Dari jumlah tersebut, 4 proposal sudah siap cair, tinggal menunggu lampu hijau dari pemerintah.
“Bank Himbara yang menjadi mitra Koperasi Merah Putih di Sidoarjo adalah BRI. Jadi, semua proses pembiayaan dan pendampingan usaha dilakukan melalui mereka,” jelasnya.
Pemerintah Kab upaten Sidoarjo bersama TNI dan kementerian terkait juga tengah mendorong agar setiap koperasi memiliki kantor atau gerai sendiri sebagai pusat kegiatan usaha. Saat ini sudah ada lima lokasi yang siap dibangun, salah satunya berada di Desa Bangah, Kecamatan Gedangan.
“Kami sedang menginventarisasi tanah kas desa yang bisa digunakan untuk membangun gerai koperasi. Minimal luasnya 1.000 meter persegi dan harus berada di wilayah desa setempat,” terang Edi.
Pembangunan kantor, gudang, dan gerai koperasi ini akan dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah Pusat dan PT Agrinas Palma Nusantara (Persero).
“PT Agrinas ditunjuk untuk membangun fasilitas koperasi di desa dan kelurahan. Harapannya, dengan adanya tempat usaha sendiri, Koperasi Merah Putih bisa semakin berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakatdesa,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Biro Surabaya Raya |
| Editor | : Imadudin Muhammad |