TIMES SURABAYA, SURABAYA – Sejumlah anak terpantau mengikuti aksi bahkan terlibat dalam pelemparan bom molotov yang menyebabkan Gedung Grahadi sisi Barat terbakar. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa menyesalkan kejadian itu.
Gubernur berpesan, agar para orang tua melakukan pengawasan yang baik, karena dalam peristiwa unjuk rasa empat hari yang lalu, terlihat anak-nak usia sekolah SMP bahkan SD terlihat mengikuti jalannya aksi.
“Pastikan dengan baik, jangan kemudian mereka akhirnya terprovokasi dan melakukan hal yang anarkis,” tutur Gubernur saat apel dan doa bersama di Mapolda Jatim, Selasa (2/9/20225).
Pasca pembakaran Gedung Grahadi, Khofifah bertemu dengan pelaku anak-anak yang masih usia sekolah. Selain itu, Gubernur juga bertemu dengan orang tua anak tersebut, ternyata orang tua tersebut tidak tahu jika anaknya ikut serta dalam aksi unjuk rasa.
“Orang tuanya tidak mengetahui jika anaknya ikut melempar molotov. Anak-anak sekolah yang terlibat tidak hanya SMP, SMA bahkan SD. Oleh karena itu kita semua mesti menjaga kohesivitas Jawa Timur harus dijaga bersama,” ungkapnya.
Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bersatu padu dengan sangat luar biasa. Hal ini terlihat pada apel yang diikuti elemen masyarakat yang komitmen dan tekad untuk ikut menjaga keamanan Jawa Timur.
Ucapan terimakasih juga disampaikan Gubernur kepada awak media yang memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai kondisi yang seharusnya tidak terjadi.
“Terima kasih kepada kawan-kawan media yang menjadi bagian, memberikan klarifikasi dan pencerahan terhadap masyarakat yang harusnya tidak terjadi. Jadi, hal-hal yang bersifat anarkis hindari,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |