TIMES SURABAYA, SURABAYA – Dua hari pasca demo besar pada Sabtu (30/8/2025), suasana Gedung Negara Grahadi dan kawasan sekitarnya berubah menjadi pusat perhatian warga Surabaya.
Senin (1/9/2025) malam, puing-puing sisa kebakaran sudah dibersihkan oleh petugas. Halaman depan Grahadi tampak lebih rapi, meski bagian dinding bangunan masih memperlihatkan bekas hangus. Dari kondisi terkini, Grahadi terlihat akan segera direnovasi, mengingat kerusakan cukup parah pada beberapa bagian bangunan.
Sejumlah pengunjung sengaja datang untuk mendokumentasikan keadaan Grahadi. Tidak sedikit yang berfoto dengan latar Gedung. Sementara sebagian lainnya memilih duduk santai di trotoar depan dan juga di kawasan Taman Apsari yang terletak tepat di depan Grahadi.
Keramaian membawa berkah bagi para pedagang. Sejumlah pedagang tampak membuka lapak dadakan di sepanjang trotoar depan Grahadi hingga Balai Pemuda dan Taman Apsari. Mulai dari makanan ringan, minuman segar, hingga mainan anak-anak dijajakan kepada pengunjung. Salah satunya, Nabila, pedagang tahu bulat. yang memanfaatkan keramaian untuk berjualan.
“Ya jadikan kesempatan aja, mbak. Di sini kan ramai jadi saya jualan. Biasanya ada Satpol PP, jadi ga berani jualan, kalau sekarang kan ga lewat sini,” tuturnya sambil melayani pembeli.
Hal senada disampaikan Luluk, penjual es teh di depan Balai Pemuda. Ia menuturkan bahwa ramainya pengunjung menjadikan kesempatan untuk mencari nafkah. “Kebetulan di sini kan ramai ada orang nonton habis demo. Meskipun resiko ya gimana lagi, cari uang buat anak,” ujarnya.
Pantauan di Taman Apsari juga menunjukkan hal serupa. Kawasan yang biasanya menjadi ruang publik kini semakin ramai, baik oleh pengunjung yang singgah setelah melihat Grahadi maupun warga yang sekadar ingin berjalan-jalan.
Meski situasi berangsur normal, aparat keamanan tetap terlihat berjaga di sejumlah titik. Beberapa personel TNI ditugaskan untuk menertibkan kendaraan yang berlalu lalang di sekitar Gedung Grahadi.
Bagi warga Surabaya, Gedung Grahadi bukan sekadar bangunan bersejarah, melainkan juga simbol kota. Banyak yang menyayangkan kerusakan akibat demo dan berharap pemulihan segera dilakukan. Tidak sedikit pula warga yang merasa momentum ini menjadi pelajaran bersama. Mereka berharap demo berikutnya bisa lebih tertib tanpa menimbulkan kerusakan pada fasilitas publik.
“Waktu itu suamiku yang jualan di sini. Lagi seram-seramnya, Mbak. Makannya kan itu sudah ngawur, menurut saya kalau demo ya jangan sampai merusak fasilitas. Ini kan juga uang rakyat, kita yang rugi kalau sampai kejadian kayak gini,” tambah Luluk, selaku penjual es teh.
Hingga malam hari, suasana di kawasan Gedung Grahadi dan Taman Apsari tetap ramai oleh warga serta pedagang, menjadikan lokasi ini pusat perhatian publik pasca-demo. (*)
Pewarta: Della Nur Khofiah (magang)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pasca Demo, Area Sekitar Grahadi Jadi Ramai Pedagang dan Warga Penasaran
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |