TIMES SURABAYA, SIDOARJO – Nasib nahas tidak ada yang tahu. Seperti yang dialami Devi. Perempuan 46 tahun kaget saat melihat mobil Honda Brio warna hitam miliknya tertimpa pohon di sekitar Alun-alun Sidoarjo.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu pagi, (29/10/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Pada saat itu Devi sedang mengikuti pengajian rutin di Masjid Agung Sidoarjo. Sementara mobil mobil Honda Brio dengan nopol L 1467 DBF itu terparkir di sekitar Pendopo Sidoarjo.

“Saya kaget. Begitu keluar dari masjid lihat mobil saya sudah tertimpa pohon. Bagian belakangnya penyok,” kata Devi warga Sidoarjo itu saat ditemui di lokasi.

Pohon tumbang yang menimpa mobil dan empat sepeda motor itu bukan disebabkan karena angin. Pohon yang berada di depan Pendopo Delta Wibawa itu sengaja ditebang untuk kepentingan revitalisasi Alun-alun Sidoarjo. 

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Menurut pangakuan Devi, usai kejadian pohon menimpa mobilnya perwakilan pelaksanaan proyek langsung mendatangi dirinya. Dia menyatakan siap bertanggungjawab atas kerusakan mobil dan motor akibat tertimpa pohon. 

“Alhamdulillah pihak proyeknya tanggung jawab, katanya nanti mobil saya akan diperbaiki,” imbuhnya. 

Hartatik salah satu pemilik motor yang juga tertimpa pohon mengaku mendengar suara keras, tidak seperti biasanya. Ternyata setelah dilihat pohon tersebut mengenai motor miliknya. 

“Saya baru keluar dari masjid, tiba-tiba dengar suara brak! Pas dicek, motor saya kena juga. Untung cuma kaca spion dan fitting pecah dan lecet sedikit,” ucap Hartatik.

Menurut informasi di lapangan, pohon yang roboh itu sebenarnya ditebang dengan arah yang sudah diprediksi aman.  Namun diduga terjadi kesalahan teknis saat proses pemotongan, sehingga batang pohon justru jatuh ke arah jalan.

Sementara itu, Darmanto, salah satu petugas proyek, memastikan seluruh kendaraan yang rusak akibat insiden tersebut akan mendapatkan perbaikan dari pihak proyek.

“Kami akan bertanggung jawab penuh untuk memperbaiki semua kendaraan yang tertimpa pohon. Ini bagian dari risiko kerja, dan kami pastikan diselesaikan secepatnya,” tegas Darmanto. (*)