TIMES SURABAYA, MALANG – Keluarga almarhumah Novia Widyasari Rahayu berkunjung ke Universitas Brawijaya (UB) untuk bertemu Rektor UB Prof Widodo pada Rabu (20/7/2022).
Kedatangannya difasilitasi oleh Ikatan Alumni UB yang telah memberikan pendampingan hukum dan psikis kepada keluarga korban atas musibah yang ditimpa.
Kedatangan keluarga NWR terdiri dari sang ibu, Fauzun Safaroh (45) bersama kedua anaknya. Mereka menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Rektor UB dan IKA UB atas atensi dan pendampingan.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada UB atas semua perhatian dan kebaikan yang tak terhingga kepada kami. Kami merasa tertolong. Dengan kehadiran UB saya bisa tegak lagi. Terimakasih," kata Fauzun.
Ia mengaku, pihak keluarga di Mojokerto awalnya merasa takut, bimbang, dan tidak mempunyai pandangan untuk upaya lainnya. Mereka hanya bisa pasrah atas musibah atau ujian yang datang.
Atas bantuan hukum dan psikologis dari UB ini mereka menjadi lebih tegar dan mempunyai arah langkah yang jelas.
Fauzun juga meminta maaf kepada Rektor UB atas kejadian ini sehingga membuat nama UB terbawa dan viral di publik.
"Matur nuwun pak saya bangga menjadi keluarga UB," imbuhnya.
Rektor UB Prof Widodo pun menimpali. Ia meminta maaf jika dalam pelayanan dan kasus waktu itu ada kekurangan. Atas peristiwa itu, UB mewajibkan setiap fakultas membentuk unit konseling dan pelayanan mahasiswa untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual dan bullying.
"Itu kita wajibkan di semu fakultas. Kita kerjasama dengan konselor. Jika ada masalah bisa konsultasi secara privat kepada konselornya," ungkap Widodo.
Widodo menganggap kejadian ini sebagai pelajaran dan evaluasi di internal UB agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Kami juga mohon maaf yang sebesar-besarnya. Adik-adiknya Novia semoga dimudahkan, sekolah dan kuliahnya lancar sehingga bisa menjadi permata keluarga," bebernya.
Widodo juga berterimakasih kepada IKA UB atas perjuangan panjang memberi pendampingan hukum dan psikologis kepada keluarga korban.
"Tim IKA UB berangkat atas dorongan kekeluargaan dan rasa sosial. Terimakasih," ujarnya.
Wasekjen PP IKA UB Edi Ortega yang mewakili Ketum PP IKA UB menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan keluarga Novia ke UB.
"Tujuannya menyampaikan terimakasih kepada UB yang sampai saat ini setia menemani. Beliau ingin menyampaikan langsung ke Pak Rektor. Beliau juga pertama kali hadir ke UB," pungkasnya.
Seperti diketahui, Novia merupakan mahasiswa aktif FIB UB. Dia meninggal dunia diduga bunuh diri usai mengalami depresi akibat diperkosa dan dipaksa aborsi oleh bekas pecatan Polri, Bripda Randy Bagus Hari Sasongko. Dia divonis 5 tahun penjara. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Irfan Anshori |