TIMES SURABAYA, SURABAYA – Suasana haru dan pilu memuncak di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur pada Minggu dini hari (5/10/2025).
Tiga jenazah korban robohnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny secara resmi diserahkan kepada pihak keluarga. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir di lokasi untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga yang berduka.
Momen ini menjadi puncak kesedihan setelah para korban berhasil diidentifikasi oleh tim DVI.
Saat peti jenazah dibuka, jerit tangis keluarga pecah tak terbendung. Duka mendalam begitu terasa.
Di tengah kesedihan itu, ayah dari salah satu korban, Ahmad Rofik, menunjukkan ketegaran luar biasa. Ia mengaku pasrah dan ikhlas melepas putra sulungnya, Daul Milal (15).
“Kami ikhlas, daripada anak saya hidup tetapi cacat. Allah yang tahu baiknya bagaimana, kami ikhlas,” ujar Rofik dengan suara lirih.
Ketiga jenazah yang berhasil teridentifikasi adalah:
- Firman Nur (16), diidentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.
- Muhammad Azka Ibadur Rahman (13), diidentifikasi melalui medis dan properti.
- Daul Milal (15), diidentifikasi melalui sidik jari, gigi, medis, dan properti.
Sebelum diantar ke peristirahatan terakhir, ketiga jenazah disalatkan bersama pada pukul 01.00 WIB. Prosesi ini dipimpin oleh keluarga, tim DVI, dan beberapa pejabat Pemprov Jatim, berlangsung khidmat dan penuh haru. Setelahnya, jenazah langsung dibawa menggunakan ambulans menuju rumah duka masing-masing.
Pemerintah Provinsi Jatim dan kepolisian terus berkoordinasi untuk mengurus korban lain dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang tengah berduka.
Hingga Minggu dini hari, tercatat 26 korban meninggal akibat robohnya salah satu bangunan di Ponpes Al Khoziny, Buduran Sidoarjo, pada Senin (29/9/2025) lalu. (*)
Pewarta | : Zisti Shinta Maharani |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |