TIMES SURABAYA, PROBOLINGGO – Calon Wali Kota Probolinggo dari Partai Gerindra, dr Aminudin, memaparkan hasil survei internal partai yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) di Kota Probolinggo.
Berdasarkan hasil survei tersebut, dr Aminudin bersama calon wakilnya, Ina Dwi Lestari Buchori, menduduki peringkat tinggi dalam survei calon Wakil Wali Kota.
Dalam rilisnya, dr Aminudin membacakan hasil survei awal yang telah dilakukan LSI beberapa bulan sebelumnya.
Diketahui ada sejumlah nama yang sudah muncul, mulai dari penantang seperti dr Aminuddin (Pemilik RSIA Amanah) dan Fernanda (Ketua DPD Golkar Kota Probolinggo).
Terdapat juga nama petahana Hadi Zainal Abidin yang sebelumnya sempat dikabarkan menjajaki pencalonan bupati di Kabupaten Probolinggo.
Survei LSI Denny JA yang digelar pada bulan Mei 2024, enam bulan menjelang pemilihan, memperlihatkan potensi yang terbuka untuk para penantang atau challenger.
Lebih dari 50% penduduk Kota Probolinggo menginginkan pemimpin baru pada Pilkada 2024. Hal ini terlihat dari hanya 45,9% pemilih yang menginginkan Habib Hadi Zainal Abidin kembali sebagai Wali Kota.
Angka popularitas Habib Hadi Zainal Abidin juga tersaingi oleh dr Aminudin. Popularitas Habib Hadi sebesar 99,1%, sementara popularitas dr Aminudin sebesar 93,5%, dan popularitas Fernanda sebesar 77,7%.
Atribut sosialisasi Calon Wali Kota Probolinggo didominasi oleh dr Aminuddin dengan 44,3%, diikuti oleh Habib Hadi Zainal Abidin dengan 15,9%, dan Fernanda Zulkarnain dengan 3,2%.
"Data dan kalimat ini saya bacakan sesuai hasil survei LSI. Seharusnya yang bersangkutan hadir, namun karena banyak agenda lain, maka saya bacakan dalam model pers rilis," kata dr Aminudin sambil membacakan hasil survei LSI tersebut.
Dari sisi tingkat kesukaan atau akseptabilitas, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kesukaan terhadap Habib Hadi mencapai 74,3%, sementara kesukaan terhadap dr Aminuddin sebesar 71,1%, dan kesukaan terhadap Fernanda sebesar 65,2%.
Menurut data LSI, masyarakat Kota Probolinggo tidak ingin Wali Kota sebelumnya kembali menjabat karena beberapa alasan, termasuk keinginan akan pemimpin baru, ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah di kota, dan kurangnya kedekatan dengan Masyarakat.
Rendahnya angka yang menginginkan kembalinya Habib Hadi sebagai Wali Kota Probolinggo juga dipengaruhi oleh persepsi jika masalah ekonomi di kota tersebut stagnan selama lima tahun terakhir.
Masalah utama yang dirasakan oleh masyarakat Kota Probolinggo yang harus segera diatasi adalah masalah perekonomian, yang mencapai 59,8%.
Selain itu, infrastruktur dan keamanan juga menjadi perhatian utama, dengan persentase sebesar 5,5%. Masalah kesehatan dianggap penting sebesar 4,8%, sementara pertanian mencapai 3,9%.
Persoalan lingkungan dan sosial dinilai setara, yaitu sebesar 3,4%, diikuti oleh masalah masyarakat sebesar 2,3%, dan pendidikan 1,6%.
Masalah khusus lain yang dianggap penting untuk segera ditangani adalah harga kebutuhan pokok yang tinggi, mencapai 44,8%.
Selain itu, sulitnya mencari lapangan pekerjaan juga menjadi perhatian serius, dengan persentase mencapai 29,5%.
Pelayanan kesehatan yang belum maksimal menempati posisi berikutnya, yaitu sebesar 4,5%, diikuti oleh infrastruktur yang masih buruk sebesar 4,1%, dan kendala dalam bertani sebesar 2,5%.
"Itu hasil survei LSI yang saya bacakan," imbuh dr Aminudin.
Sementara itu, dari empat Calon Wakil Wali Kota yang disurvei, Ina Dwi Lestari Buchori menduduki peringkat pertama dengan perolehan suara sebesar 30,9%.
Untuk popularitas tokoh masyarakat di Kota Probolinggo, nama Buchori menduduki peringkat teratas sebesar 79,5%.
"Sebetulnya baik untuk Calon Wali Kota dan wakilnya ada 10 nama, bahkan beberapa saya tidak kenal. Saya juga kaget dari mana nama-nama didapatkan," kata dr Aminudin.
Hanya saja, karena angkanya kecil, maka tidak dipublikasikan sebagai bentuk etika dalam berpolitik.
Kendati demikian, lanjutnya, survei tersebut masih dalam tahap awal, sehingga masih ada dua survei lagi yang akan dilakukan oleh LSI beberapa bulan ke depan.
Menyikapi hasil survei tersebut, dr Aminudin menegaskan, dirinya sudah bersepakat untuk maju dengan Ina Buchori sebagai wakilnya.
"Jauh sebelumnya saya sudah menyampaikan jika saya akan bersama dengan Bu Ina untuk maju. Bahkan kami sudah dipanggil oleh DPP NasDem terkait hal itu," kata dr Aminudin.
Meski hingga saat ini rekomendasi dari Gerindra masih belum keluar, namun jauh sebelumnya Gerindra sudah memberikan surat tugas kepada dirinya untuk maju dalam Pilwali Kota Probolinggo.
"Di Jawa Timur sendiri sudah ada 17 kader dari Partai Gerindra yang ditunjuk untuk maju dalam Pilwali 2024, termasuk saya di Kota Probolinggo dan Gus Haris di Kabupaten Probolinggo," tandas dr Aminudin saat ditanya mengenai pencalonannya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hasil Survei LSI: dr Aminudin dan Ina Buchori Siap Maju di Pilkada 2024 Kota Probolinggo
Pewarta | : Rizky Putra Dinasti |
Editor | : Ryan Haryanto xxx |