https://surabaya.times.co.id/
Berita

Pakar Politik Mochtar W Oetomo Petakan Titik Rawan Kontestan Pilgub Jatim 2024 

Sabtu, 14 September 2024 - 16:40
Pakar Politik Mochtar W Oetomo Petakan Titik Rawan Kontestan Pilgub Jatim 2024  Pakar Politik Universitas Trunojoyo Madura Mochtar W Oetomo. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Eskalasi politik jelang penentuan nomor urut pasangan calon di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 (Pilgub Jatim 2024) kian memanas.

Tiga bakal pasangan calon (Bapaslon) nampaknya tengah memetakan dan memasak strategi dengan matang untuk menggali ceruk potensi kemenangan. Duet petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, Tri Rismaharini-KH Zahrul Ashar As'ad Asumta (Gus Hans) dan Luluk-Lukman tak akan menyia-nyiakan kesempatan kontestasi lima tahunan ini.

Pakar Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Mochtar W Oetomo mengungkapkan, bahwa masing-masing bakal pasangan calon (Bapaslon) Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Cagub-Cawagub Jatim) memiliki kans meraih suara tinggi, terutama untuk pasangan Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans. 

Berkaca pada Pilgub Jatim 2018, Khofifah-Emil mampu menumbangkan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dengan kemenangan telak karena faktor tak terduga saat detik-detik akhir pergantian Abdullah Azwar Anas karena skandal.

Namun demikian, kata Mochtar, Emil juga memiliki peran penting karena mampu mendongkrak perolehan suara dari generasi muda dengan keberadaan popularitas Arumi Bachsin yang maju sebagai juru kampanye. Akan tetapi, dinamika politik terus bergerak.

"Pilgub Jatim tahun ini berbeda. Sampai saat ini saya rasa Khofifah-Emil masih unggul dibanding Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman. Tapi setelah penetapan dan masuk masa kampanye, pasti akan ada dinamika," terang Mochtar, Sabtu (14/9/2024).

Luluk Lukman dinilai sedikit banyak pasti akan memberikan gangguan bagi Khofifah-Emil. Itu karena, ceruk kedua pasangan ini relatif banyak yang bersinggungan. Terutama ceruk Nahdliyin.

"Bagaimanapun, PKB adalah partai pemenang di Jatim. Sedikit banyak pasangan Luluk-Lukman pasti akan menggerus suara Khofifah-Emil," tandasnya.

Sementara itu, lanjutnya, pasangan Risma-Gus Hans justru bisa mengambil momentum. "Bukan hal yang muskil Risma Gus Hans akan menjadi penantang serius Khofifah-Emil," sambung Direktur Utama Surabaya Survey Center ini.

Menurut Mochtar, Risma dan Gus Hans berpotensi tak sekadar menangkap bola muntah dari kompetisi Khofifah-Emil vs Luluk Lukman. 

"Lebih dari itu, bahkan jika pasangan Risma-Gus Hans mampu menajamkan tagline Resik-resik Jatim, saya rasa akan banyak membuka wacana baru di kalangan publik. Tagline Resik-resik Jatim sedikit banyak akan membuat Khofifah-Emil akan sedikit defend," ujarnya.

Apalagi disebut Mochtar bahwa tren incumbent selalu cenderung stagnan dan sulit naik, sehingga tinggal bagaimana pasangan Luluk-Lukman dan Risma-Gus Hans mampu mengakselerasi dan melipatgandakan progres elektabilitasnya.

"Tren petahana selalu sulit untuk naik, namun bisa bertahan di suara yang sama bahkan jika tidak hati-hati bisa berkurang. Tren ini dipengaruhi karena rekam jejak kinerja. Ketika kinerja tidak luar biasa maka cenderung turun. Kita lihat saja kinerja Khofifah-Emil standart saja tidak terlalu luar biasa," jelasnya.

Berbeda dengan Risma, Mochtar menilai kinerja mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini berdasarkan hasil survei cenderung naik dan tingkat kepuasan publik terhadap Risma selalu di atas 90 persen. Sementara kepuasan terhadap Khofifah hanya berada di angka 75-76 persen. 

"Meskipun tidak bisa dibandingkan secara luas wilayah, namun setidaknya seorang incumbent memang membutuhkan rekam jejak luar biasa untuk bisa menaikkan suara," ungkapnya.

Khofifah-Emil ia sarankan perlu mengubah strategi seperti yang dilakukan Risma-Gus Hans dengan tagline Resik-resik Jatim yang mencoba menjelaskan pencapaian bapaslon incumbent. 

Meskipun di satu sisi, Khofifah dan Emil secara tradisional memiliki pendukung militan terutama Muslimat NU yang dinilai jauh lebih siap karena tidak perlu bongkar pasang. Sementara dua pasangan lain masih dipertanyakan persiapannya karena baru saja muncul. 

Sedangkan secara geopolitik, hal ini ia sebut memungkinkan Khofifah-Emil akan unggul di wilayah tapal kuda dan pantura barat dengan gangguan optimal dari Luluk-Lukman.

Sementara Risma Gus Hans mestinya bisa mengambil wilayah Mataraman dan Arek, bersaing ketat dengan Khofifah-Emil. "Secara tradisional, harusnya Risma bisa menang di Wilayah Arek, karena area ini mengantongi jumlah suara pemilih terbesar di Jatim," kata Mochtar W Oetomo. 

Demikian pula untuk Madura. Kendati secara tradisional nama Khofifah-Emil masih kuat, namun tetap perlu waspada karena keberadaan Said Abdullah di kubu Risma pasti akan memberikan perlawanan yang sengit.(*) 

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.