TIMES SURABAYA, SURABAYA – Geliat menuju tahun politik semakin memanas setelah PDIP resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Atmosfer tersebut turut terasa di Surabaya.
Relawan pendukung Ganjar yang mengatasnamakan diri sebagai Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JaKA) mendeklarasikan dukungan dan akan terus meluas ke sejumlah wilayah di Indonesia.
Acara konsolidasi berlangsung penuh jalinan keakraban di Warung Joglo Merah Putih, Jalan Dr Ir H Soekarno, Kawasan Merr, Surabaya, Jumat (5/5/2023). Organ relawan Ganjar Pranowo juga turut hadir memberikan suntikan semangat.
Ada lintas angkatan dan lintas fakultas. Mereka hadir secara langsung maupun online. Terdiri dari lulusan S1, S2, S3. Bahkan, tidak sedikit yang telah bergelar Guru Besar (Profesor), mantan pejabat pemerintahan, profesional hingga swasta.
Seluruh relawan kompak berseragam warna merah putih dengan udeng (odheng) Madura dan Jawa sebagai penutup kepala. Mereka mengusung semboyan "Airlangga Almamaterku, Ganjar Presidenku."
Semboyan itu disebut sebagai bentuk ikatan batin karena kesamaan almamater, dan satu kesatuan gerak dalam rangka memenangkan Ganjar Pranowo.
Acara diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya secara serentak kemudian pembacaan poin deklarasi dukungan.
"Dengan sekuat tenaga, daya, dan upaya untuk memberikan dukungan kepada Bapak Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024-2029," ucap Ketua Jaringan Ksatria Airlangga, Drs Ec Teguh Prihandoko diikuti relawan.
Jarji Jarbeh - Ganjar Siji Ganjar Kabeh turut menjadi yel-yel wajib dalam setiap pertemuan sebagai bentuk semangat tempur tim pemenangan.
Teguh mengatakan, JaKA adalah organisasi resmi berbadan hukum sebagai wadah perjuangan para Alumnus Universitas Airlangga untuk berpartisipasi aktif dalam bidang sosial, politik dan kebudayaan demi menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Karena itulah, mereka memilih memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 yang dinilai layak menjadi penerus Jokowi.
Antara lain karena melihat kesuksesan Presiden Jokowi memimpin Indonesia selama dua periode.
Prestasi Jokowi dalam bidang pembangunan infrastruktur yang bagus dan merata di seluruh daerah disebut telah memenuhi pra syarat Indonesia sebagai negara maju dan meningkatkan kewibawaan Indonesia di mata dunia. Akan tetapi, masa kepemimpinan Jokowi sudah mendekati purna tugas sebagai pemimpin bangsa.
"Sebagai warga negara yang taat konstitusi, Ksatria Airlangga menyadari bahwa bangsa Indonesia harus memilih pemimpin baru," tegas Teguh.
Demi menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan bangsa, maka JaKA memilih Ganjar sebagai calon pemimpin penerus Jokowi.
Alasan memilih Ganjar, kata Teguh, karena ia dinilai memiliki komitmen, idealisme, watak dan pandangan serta sifat-sifat yang dinilai sejalan dengan Jokowi.
Mereka berharap agar Ganjar mampu meneruskan dan mengembangkan segala sesuatu yang telah dimulai, dikerjakan, dan diselesaikan oleh Presiden Jokowidodo sepanjang masa kepemimpinan.
"Kami Ksatria Airlangga dengan ilmu pengetahuan, moral, dan integritas, kami siap secara pro aktif diminta maupun tidak untuk memberikan tenaga, pikiran, masukan, gagasan kerja nyata selama kepemimpinan putera terbaik bangsa," tegasnya.
"Kami tidak hanya siap mendukung untuk memenangkan Ganjar di Pilpres 2024 saja, namun juga ketika kelak telah menjadi presiden," sambung Ketua Jaringan Ksatria Airlangga, Drs Ec Teguh Prihandoko.
Pada kesempatan ini, Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JaKA) juga berharap jika Ganjar menjadi presiden, kelak ia mampu mengakomodir kemampuan intelektual para Alumni Universitas Airlangga yang terbukti telah memiliki rekam jejak pengabdian kepada bangsa dan negara untuk berbakti dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas.
Diketahui, Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JaKA) mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden 2024 sehari sebelum safarinya di Surabaya pada Sabtu (6/5/2023) esok. Sore ini, mereka dijadwalkan bertemu empat mata untuk mengawal kunjungan Capres PDIP tersebut di Rumah HOS Cokroaminoto.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Irfan Anshori |