TIMES SURABAYA, SURABAYA – Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Bambang Haryo Soekartono atau BHS meminta kementerian keuangan tak mengurangi anggaran infrastructure, maintenance and operation (IMO) kereta api untuk mengoptimalkan pelayanan dan fasilitas kereta api (KA) di Indonesia.
Hal itu disampaikan Bambang Haryo saat mengunjungi sebidang perlintasan KA doble trek di Desa Seketi, Kecamatan Tarik, Sidoarjo yang memakan korban akibat kurangnya fasilitas, baik early warning system (EWS) dan fasilitas pengingat lainnya.
Bambang Haryo mengatakan, infrastruktur dan fasilitas angkutan umum khususnya KA harus diprioritaskan sebaik mungkin karena menyangkut keselamatan nyawa publik.
"Anggaran IMO ini tidak boleh dikurangi karena apa, maintenance akan berpengaruh terhadap keselamatan dan infrastruktur harus bagus, apalagi operasional ini juga sangat penting. Maka kami mengharapkan jika hal-hal itu dijalankan dengan baik akan meminimalisir kejadian yang memakan korban lagi di perlintasan KA," kata Bambang Haryo.
Politisi yang juga anggota DPR RI terpilih Partai Gerindra itu mengakui, dari ribuan perlintasan KA di Jawa Timur 40 persennya tak berpalang pintu. Hal itu, menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kematian di perlintasan KA dalam dua tahun terakhir.
"Tugas daripada pemerintah bersama kementerian dan dinas terkait, bisa menyiapkan early warning system dan operasional yang ada dengan semaksimal mungkin. Inilah pentingnya anggaran IMO itu sendiri," tegasnya.
Selain mamastikan palang pintu dan EWS di perlintasan sebidang tersebut, Bambang Haryo juga memberikan bantuan beberapa peralatan untuk pos palang pintu, seperti speaker dan jam pengingkaran disertai alarm.
Tak hanya itu, didampingi tim BHS Peduli ia menyempatkan untuk mengunjungi rumah duka korban dari kecelakaan di perlintasan KA Seketi tersebut. disana, ia memastikan bahwa Jasa Raharja atau klaim asuransi dari kecelakaan itu tersalurkan sebagaimana mestinya.
"Ini yang kita harapkan bahwa asuransi harus dibarengi dengan pelayanan yang baik. Tadi kita juga memberikan sedikit tali asih untuk keluarga korban karena almarhum adalah tulang punggung keluarga. Semoga kecelakaan di perlintasan KA dapat diminimalisir seminim mungkin," katanya. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |