TIMES SURABAYA, PACITAN – Sejak awal pembukaan acara Festival Rontek Pacitan, tepatnya setelah Isya, para penonton yang memadati kawasan Pasar Sawo mengeluhkan videotron kerap mati dan hanya menampilkan gambar tanpa suara, membuat mereka kecewa.
Seorang wisatawan asal Yogyakarta, Herni Widyasari (27), menyatakan kekecewaannya terhadap penyelenggaraan festival tersebut.
"Kerap mati, gambar nggak ada. Suaranya nggak dengar, hanya sayup-sayup dari panggung utama. Gimana nih panitia?" ujarnya, Senin (15/7/2024) malam, dengan nada kesal.
Herni menambahkan bahwa ia telah menempuh perjalanan jauh hanya untuk melihat keramaian manusia dan pedagang asongan. Menurutnya, nuansa seni yang diiklankan dalam flyer dan video promosi tidak sesuai dengan kenyataan.
"Dari tadi isinya tampilan musik dan tarian. Ronteknya belum kunjung mulai. Mau ke panggung utama nggak bisa lewat soalnya penuh," keluhnya.
Senada diungkapkan warga asal Kecamatan Bandar, Tugiman (60). Ia mengaku tidak bisa mendengar suara dari panggung utama. "Dari tadi hanya lihat gambar bisu, mau pulang parkir motor susah keluar," ungkapnya.
Festival Rontek Pacitan ini dijadwalkan berlangsung setiap malam selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Juli 2024.
Semua grup rontek tampil di panggung utama yang terletak di Jl. JA Suprapto, depan Kantor Bupati Pacitan. Setelah itu, iring-iringan grup rontek bergeser ke venue kedua di Jl. Ahmad Yani dan venue terakhir di Jl. Jenderal Sudirman.
Para penonton sebenarnya berharap bisa menikmati penampilan seni tradisional rontek. Namun, masalah teknis pada videotron membuat banyak dari mereka merasa kecewa dan tidak puas.
Beberapa penonton bahkan memutuskan untuk pulang lebih awal karena tidak bisa menikmati pertunjukan dengan maksimal.
Panitia penyelenggara Festival Rontek Pacitan diharapkan segera melakukan perbaikan dan evaluasi agar masalah serupa tidak terulang kembali.
Festival ini merupakan salah satu acara budaya yang diandalkan untuk menarik wisatawan dan mempromosikan kekayaan budaya Pacitan. Dukungan teknis yang memadai sangat penting agar penonton dapat menikmati seluruh rangkaian acara dengan nyaman.
Sementara itu, Kepala Disparbudpora Pacitan, Turmudi, saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan mengenai videotron yang kerap mati dan tidak ada suaranya tersebut selama Festival Rontek Pacitan berlangsung. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Videotron Pasar Sawo Kerap Mati, Penonton Festival Rontek Pacitan Kecewa
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |