https://surabaya.times.co.id/
Berita

Aplikasi Mebiso Bantu 54 Ribu Pelaku Usaha Deteksi Merek Produk

Jumat, 05 Mei 2023 - 21:11
Aplikasi Mebiso Bantu 54 Ribu Pelaku Usaha Deteksi Merek Produk CEO Mebiso com, Hesti Rosa saat acara peluncuran di Pesta Wirausaha, Balai Pemuda, Surabaya, Jumat (5/5/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Milenial asal Surabaya meluncurkan sebuah aplikasi pendeteksi merek bernama Mebiso. Aplikasi ini berguna untuk mencegah pelanggaran hak kekayaan intelektual dalam sebuah brand usaha terutama bagi para pelaku UMKM. 

Sebagaimana diketahui, menentukan merek bukan perkara mudah. Karena harus melewati prosedur pendaftaran melalui Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). 

CEO Mebiso com, Hesti Rosa mengatakan, aplikasi ini baru dikenalkan setahun lalu sebagai platform pelindung hak kekayaan intelektual berbasis Artificial Intelligence (AI). 

Platform ini mampu mengukur prosentase keberhasilan pendaftaran merek, menghindari persamaan nama merek, mengetahui rincian merek pembanding hingga menganalisa strategi pendaftaran merek. 

"Kami hadir untuk mendukung UMKM yang mana mereka memiliki brand atau merek," kata Hesti saat acara peluncuran Mebiso di Balai Pemuda Surabaya, Jumat (5/5/2023). 

Cara pengecekan merek di Aplikasi Mebiso sendiri sangat mudah. Cukup memasukkan nama dalam fitur yang tersedia dan hasilnya akan keluar hanya dalam waktu kurang lebih lima menit. 

"Hasil analisa berupa prosentase keberhasilan merek, jadi kira-kira itu (merek) bisa didaftarkan atau enggak," jelas Hesti Rosa. 

Hasil analisa tersebut diklaim lebih cepat jika dibandingkan melakukan pengecekan di konsultan. 

"Kebanyakan UMKM akan bertanya kepada konsultan apakah mereka bisa mendaftarkan merek produk. Normalnya, pengecekan berlangsung selama 2-3 hari," kata Hesti lebih lanjut. 

Kemudahan dalam pendeteksi merek ini sekaligus menjawab keresahan para pelaku usaha. Karena, Mebiso fokus pada empat macam fitur. Meliputi pra hingga pasca pendaftaran merek. 

Pra pendaftaran berupa cek merek dan pasca pendaftaran berupa monitoring dan proteksi. Namun demikian, Mebiso memang tidak melayani pada saat pendaftaran di Dirjen HAKI. 

"Setelah cek merek, ide original, ide kita sendiri dan nggak nyontek, maka, langkah selanjutnya adalah melakukan proses pendaftaran merek secara mandiri melalui akun Dirjen HAKI atau bisa melalui biro jasa, konsultan kekayaan intelektual (KI) atau bahkan bisa juga dibantu teman-teman DJKI," terangnya. 

Untuk menggunakan layanan, pengguna cukup melakukan subscribtion berbayar seharga Rp50.000 per kelas merek. Namun, Mebiso memberikan harga khusus saat event di Balai Pemuda Surabaya dengan harga Rp10.000 saja per cek merek per kelas selama dua hari mulai 5-6 Mei 2023.

Hesti merinci, pengguna Mebiso sudah mencapai 54.430 ribu pelaku usaha pada kuartal pertama tahun ini. "Satu orang pelaku usaha bisa ngecek banyak merek rata-rata 10 merek. Surabaya menyumbang sekitar 50 persen," kata dia. 

Bahkan, sejak tahun 2022, dalam platform ini terdapat lebih dari 1,4 juta data merek. Kemudian, sudah ada lebih dari 6.000 merek terdeteksi setiap bulan. Serta, sudah ada lebih dari 58.440 merek yang sudah terdaftar.

“Saat melakukan pengecekan, juga tertera potensi keberhasilan saat mendaftarkan merek. Sehingga, pelaku usaha tidak perlu lagi khawatir dan tinggal duduk manis di rumah,” papar Hesti. 

Tak hanya itu, Hesti menyebut platform ini juga membantu pelaku usaha untuk menjawab kebutuhan perlindungan merek. Mulai dari tahap pra hingga pasca pendaftaran merek. 

“Mulai dari memperhitungkan potensi keberhasilan daftar merek, hingga memasang fitur proteksi yang aktif 24 jam dalam satu minggu untuk mendeteksi dan mencegah tindak peniruan merek,” lanjut dia.

Hesti menargetkan hingga akhir tahun mendatang bisa menjaring pengguna 2-3 kali lipat. Ke depan, Mebiso akan terus melakukan inovasi baru. Seperti adanya kemungkinan mendampingi hingga proses pendaftaran merek. 

Pentingnya Mendaftarkan Merek

Pada kesempatan ini, Hesti Rosa juga menjadi pembicara dalam talkshow bertema "Pesta Merek" Pesta Wirausaha di Gedung Balai Pemuda, Surabaya. 

Hesti menuturkan, merek merupakan bagian penting dalam membangun sebuah usaha. Terutama bagi pelaku UMKM. Meski demikian deretan pengusaha baru ini hanya fokus dalam melakukan produksi dan pemasaran saja.  

Hesti Rosa mengungkapkan, mendaftarkan merek merupakan langkah awal dalam mengamankan sebuah brand produk. 

"Karena perlindungan merek adalah pemberian hak, bukan pemberian izin. Artinya, siapa cepat dia berhak," kata dia. 

Akan tetapi, banyak pelaku usaha tak berpikir untuk mendaftarkan merek usahanya. Padahal, ini merupakan hal yang krusial. Berdasarkan pangkalan data kekayaan intelektual, baru terdapat 1,6 juta pelaku usaha yang telah mendaftarkan mereka. 

"Gap nya banyak banget, padahal UMKM jumlahnya jutaan. Tapi yang terdaftar di PDKI itu kurang lebih sampai hari ini baru 1,6 juta masih segitu. Artinya masih banyak yang belum sadar," sambungnya. 

Oleh karena itulah, Mebiso hadir menjadi pendukung pemerintah dalam mendorong pelaku UMKM. Sebagaimana konsentrasi DJKI tahun ini sebagai tahun merek. 

Sebagaimana diketahui, pelaku usaha perlu mematenkan merek dan berlaku dalam jangka waktu 10 tahun setelah pendaftaran. Selanjutnya dilakukan secara berkala. 

Sertifikat merek sendiri terbit setelah 18 bulan merek didaftarkan. Masa-masa ini adalah masa krusial sehingga perlu monitoring. 

Manfaat monitoring pada Aplikasi Mebiso adalah memberikan notifikasi kepada pendaftar. Meliputi notifikasi jika mereka menerima surat keberatan atau surat oposisi dari pihak ketiga dan memerlukan tindak lanjut. 

"DJKI hanya memberikan masa tunggu 30 hari kalender harus disanggah, ketika itu terlewat nggak dapat monitoring, bisa jadi alasan merek ditolak," ujarnya. 

Kedua, adalah notifikasi perubahan status merek yang mendapatkan usulan penolakan dan harus ditanggapi. 

"Ini adalah dua masa status krusial yang harus ditanggapi. Itulah kenapa kita ada monitoring merek langsung kita notifikasi perubahan status ke WhatssApp yang kita input," kata Hesti. 

Berkaca dari tahun sebelumnya, kata Hesti, terdapat lebih dari 82 ribu permohonan untuk pendaftaran merek. Namun, hanya 62 ribu pendaftaran saja yang diterima. Sementara, sisanya ditolak. 

Tak hanya itu, kesadaran pelaku usaha untuk melakukan pendaftaran merek juga belum maksimal. Berdasarkan data yang dihimpun pada akhir tahun 2022, di wilayah Jawa Timur, dari puluhan ribu UMKM, baru ada 10.953 yang mengajukan pendaftaran merek. 

Mebiso dirancang secara komprehensif untuk mendukung pelaku usaha yang ingin melindungi originalitas merek usahanya. Kemudian, mendukung biro jasa dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan.

“Sementara, bagi masyarakat, mampu melindungi tipu daya merek KW (tipuan). Serta, dari sisi pemerintah, mampu mendorong upaya pemerataan perlindungan kekayaan intelektual (KI),” lanjut dia.

Salah satu pengguna jasa Mebiso, Apik Primadya mengaku sangat terbantu dalam proses pendaftaran merek setelah menggunakan Mebiso.

Sementara itu, pengguna lain, yakni Afrizal N. Baharsyah juga mengaku terbantu. Sebab, nama brand miliknya tak mudah ditiru oleh orang lain.

“Unsur nama brand perusahaan saya ini cukup umum digunakan. Sehingga, saya khawatir kalau ada brand baru yang muncul dan namanya mirip. Nah, di Mebiso.com ini ada fitur proteksi. Bisa buat saya lebih sigap dan responsif kalau ada nama brand yang mirip,” ujar CEO Jagoan Hosting Indonesia sebagai salah satu pengguna Mebiso ini. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.