TIMES SURABAYA, SURABAYA – Duta Besar (Dubes) Republik Singapura untuk Indonesia H.E. Mr. Kwok Fook Seng menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Jawa Timur sebagai tujuan utama investasi, bahkan terbesar kedua di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat melakukan pembahasan kerja sama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (15/5/2025).
Keduanya sepakat untuk mempererat kerja sama terutama di sektor pendidikan, kesehatan dan juga investasi.
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menjadi konsen Pemprov Jatim. Dan Singapura menjadi negara yang memiliki keunggulan SDM yang cukup kuat.
Bahkan ketika Diklat PKN II yang diadakan BPSDM Jatim, Gubernur Khofifah sering menyampaikan bahwa terkait global competitive less index, global talent index dan global inovation index, Negara Singapura selalu unggul.
“Singapura selalu ada di urutan teratas baik di tingkat ASEAN bahkan dunia," kata Khofifah.
Melihat tingkat kualitas Sumber Daya Manusia di Singapura yang unggul , Khofifah pernah meminta izin Kepala LAN RI agar Diklat PKN II diberi kesempatan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) ke Singapura untuk belajar mengejar indeks inovasi maupun indeks kompetensi agar layanan publik di Jatim terus meningkat.
“Bahkan ketika ada kompetisi, dari Pemprov Jatim, pemenang kompetisi hadiahnya berupa studi banding ke Singapura untuk meningkatkan kompetensi dan inovasi," ungkapnya.
Di sektor pendidikan yang juga berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, adalah program yang sedang dibahas dengan Menko Perekonomian terkait pertukaran antar pekerja bidang teknologi yang rencananya diikuti 1.000 pekerja.
"Insya Allah Jatim dan Singapura sedang menyiapkan tim untuk pertukaran antar pekerja. Saya berharap, dari Jatim mendapat kuota tertentu sehingga anak muda Jatim memiliki kesempatan lebih besar, luas dan advance dalam penguatan di bidang teknologi," jelasnya.
Lebih lanjut, terdapat beasiswa ASEAN yang bisa diakses pelajar SMA di Jatim untuk melanjutkan studi selama kurang lebih 2 tahun di Singapura. Pertukaran pelajar untuk memberikan exposure melihat perspektif dari kedua negara.
“Menjadi penting untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia di Jatim," ungkapnya.
Kemudian di sektor kesehatan, Khofifah mengatakan ada keberlanjutan kerja sama antara Jatim dan Singapura.
Sebab, kata Khofifah, dulu ada Singapura International Foundation yang berkerjasama dengan 3 rumah sakit di Jatim, yakni RSUD Dr Soetomo, RSUD Haji dan RSUD Saiful Anwar.
"Insya Allah akan dikomunikasikan dengan pemerintah pusat agar MoU dilanjutkan karena manfaatnya sangat besar bagi para pengelola rumah sakit di daerah," ungkapnya.
Terkait investasi, Khofifah mengatakan Singapura merupakan investor terbesar di Jatim.
Singapura, bagi Jatim menjadi bagian penting untuk membangun keberlanjutan, peningkatan dan kerja sama antara Pemerintah Jatim dengan Singapura dalam membangun investasi.
"Insya Allah Juli akan ada investor Singapura datang ke Indonesia dan ke Jatim. Mudah-mudahan akan menjadi penguatan karena Singapura negara yang memberikan investasi nomor satu di Jatim," tuturnya.
Khofifah berharap, kerja sama antara Singapura dan Jatim terus berlanjut di beberapa sektor yang sudah dibahas.
“Pertemuan yang sangat produktif dan tindak lanjut dengan tim teknis akan kita siapkan secepat mungkin," tegasnya.
Sementara itu, Dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng mengungkapkan kebahagiaan karena disambut secara luar biasa oleh Provinsi Jatim.
“Saya tidak pernah mendapat sambutan seperti ini. Jatim adalah daerah pertama yang saya kunjungi dan kesempatan untuk membahas berbagai potensi yang bisa dikerjasamakan," ungkapnya.
Setelah mendengar paparan Gubernur Khofifah serta mengetahui prioritas apa yang ingin ditekankan antara Singapura dan Indonesia khususnya Jatim disimpulkan beberapa hal, yakni investasi, pendidikan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan kesehatan.
"Penjelasan yang sangat terstruktur. Terkait kualitas sumber daya manusia sangat penting karena ada bonus demografi di Indonesia maka perlu ditingkatkan kualitas SDM. Terus berevolusi menjadi lebih baik," tuturnya.
"Sedangkan investasi, cukup banyak perusahaan Singapura yang berinvestasi di Jatim. Juli kami mengundang investor Singapura melihat kondisi di Jatim karena Jatim investasi terbesar kedua di Indonesia," imbuhnya.
Selanjutnya, dalam mendukung agenda Provinsi Jatim, ia mengatakan kerja sama antara Singapura dan Jatim sudah ada yang dijalankan dan dilanjutkan ke depannya, investasi, beasiswa pendidikan dan pertukaran pelajar dan pekerja serta kesehatan.
"Isu kesehatan sangat penting untuk investasi kehidupan. Pertukaran tenaga medis dokter dan paramedis perawat Indonesia ke Singapura untuk mendapatkan pelatihan. Begitu sebaliknya tim kesehatan di Singapura datang belajar ke Jatim," jelasnya.
"Semisal ada konsen khusus di bidang kesehatan dalam pengembangan SDM, Singapura terbuka dan membantu sesuai kebutuhan," imbuhnya.
Selain itu, terkait pendidikan, visi Gubernur Khofifah dikatakannya sama dengan Singapura, yakni membawa anak-anak berprestasi karena ke depan mereka akan membantu perekonomian masing-masing negara.
Termasuk membuka peluang penawaran beasiswa ASEAN, pertukaran pelajar dan pekerja di bidang teknologi agar memiliki pengalaman dalam menghadapi tantangan di perusahaan Singapura dan Jatim.
"Terima kasih Ibu Gubernur menerima kami. Dan kami berharap bisa mengembangkan kerjasama ini yang lebih baik ke depannya," tutupnya.
Turut hadir dalam forum tersebut, Sekretaris Pertama Bidang Politik Kedutaan Besar Republik Singapura Untuk Indonesia Alastair Loh, Sekretaris Kedua Bidang Politik Kedutaan Besar Republik Singapura Untuk Indonesia Yang Kai Ting, Kepala Disperindag, Kepala BPSDM, dan Direktur RSUD Dr. Soetomo. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bertemu Gubernur Khofifah, Dubes Singapura Puji Jatim sebagai Tujuan Utama Investasi di Indonesia
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |