TIMES SURABAYA, SURABAYA – Masjid Al Jabar menjadi satu-satunya bagian yang masih utuh di komplek Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya yang luluh lantak dibakar oknum yang tidak bertanggung jawab pada Minggu (31/8/2025) dini hari lalu.
Personel Polsek Tegalsari, Polrestabes Surabaya hingga Biro Logistik Polda Jatim kemudian bersama warga bahu-membahu membersihkan Masjid Al Jabar, pasca-kerusuhan.
"Sudah mulai beroperasi. Listrik, air, lampu, toa pengeras suara dan kipas angin sudah lengkap," ujar Samadi, marbot Masjid Al Jabar, Kamis (4/9/2025).
Menurut Samadi, bagian dalam Masjid Al Jabar mulai dibersihkan oleh warga setempat, agar segera bisa dipakai untuk salat, sebagaimana hari-hari sebelum pembakaran Polsek Tegalsari terjadi.
"Karena memang masjid ini kan dipakai untuk sholat warga. Baik sholat lima waktu maupun Jumatan," tuturnya.
Ia mengatakan, peralatan masjid itu dilengkapi melalui uluran tangan orang-orang baik, yang peduli terhadap hidupnya lagi Masjid Al Jabar.
Masjid Al Jabar memang masih berdiri kokoh saat Polsek Tegalsari dibakar massa yang anarkis saat demo di Surabaya.
Namun, pada dini hari mencekam itu, peralatan di dalam masjid raib dijarah. Hanya terlihat kerusakan ringan di masjid ini. Masjid Al Jabar menjadi saksi bisu pembakaran Polsek Tegalsari yang dilakukan oknum.
"Semua peralatan masjid diambil mas. Sound, amplifier, bahkan ember dan keran pun ikut diambil," ungkap Samadi.
Samadi dan warga lainnya tahu persis ketika Polsek Tegalsari itu membara, namun mereka hanya bisa pasrah, dan memandang dari kejauhan. Mereka takut dimassa. Mereka takut terjadi apa-apa.
"Semoga kejadian ini yang terakhir. Dan tidak ada lagi kerusuhan di Surabaya," harapnya.
Polsek Tegalsari merupakan bangunan cagar budaya yang berdiri pada 1924 sebelum Indonesia Merdeka. Pada Tahun 2021, bangunan peninggalan zaman Belanda ini dipercantik, dan tidak menghilangkan bentuk aslinya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Aksi Kerusuhan dan Pembakaran, Bangunan Masjid Al Jabar Polsek Tegalsari Masih Utuh
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |