https://surabaya.times.co.id/
Ekonomi

Kisah Petani di Kabupaten Pacitan Sukses Rintis Lahan Green House dari Nol

Rabu, 12 Juli 2023 - 11:38
Kisah Petani di Kabupaten Pacitan Sukses Rintis Lahan Green House dari Nol Timun baby yang ditanam Didik Setyo Prabowo warga Kebonagung, Pacitan menggunakan konsep green house sudah siap jual. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, PACITAN – Berkat ketekunannya, Didik Setyo Prabowo, seorang petani asal Kabupaten Pacitan, sukses merintis usaha pertanian dengan sistem Green House mulai dari nol. 

Bermula dari menonton konten YouTube, petani muda berusia 34 tahun warga RT 02 RW 06, Dusun Gemiring, Desa Banjarjo, Kecamatan Kebonagung ini justru memperoleh inspirasi untuk memulai usaha bertani dengan cara otodidak. 

Memanfaatkan lahan kosong samping rumah, seluas 8 x 16 meter, Didik pun secara bertahap mulai menggarap tanah dengan menanam berbagai sayuran dan buah-buahan. Tanah yang semula tidak produktif, kini berubah menjadi green house. 

"Membuat green housenya saya bertahap mulai beli rangka pipa, insektnet, plastik uv, dan itu tidak sekaligus, nunggu uangnya longgar juga. Kalau total sekitar Rp9 jutaan untuk semuanya," paparnya, Selasa (11/7/2023). 

Meski demikian, usaha yang ia rintis pun ternyata tidak selalu berjalan mulus. Mulai diserang hama hingga gagal panen. Hal itu justru membuatnya bersemangat untuk terus mencoba. 

"Dulu itu green house saya tutup semuanya dengan plastik, jadi malah ungkep (minim udara), akibatnya tanaman banyak yang mati," ujar Didik. 

Kini, usaha yang dirintis mantan TKI tersebut nampak kian membaik. Hasil panennya pun sudah bisa menutupi kebutuhan hidup keluarga. 

"Alhamdulillah panen pertama, saya sedekahkan ke tetangga. Tanaman timun baby yang sekarang, sementara telah panen yang ke 3 kalinya, buahnya juga sangat melimpah, dan saya jual ke lapak sekilo 5rb," ungkap Didik.

Kelebihan Tanaman Green House

Didik menjelaskan, dengan sistem Green House, produktivitas tanaman meningkat dan bisa tumbuh sepanjang tahun secara berkesinambungan tanpa banyak dipengaruhi oleh musim. Pun kualitas hasil tanam jelas lebih terjamin dan penggunaan pupuk maupun pengairan juga dinilai lebih efisien.

"Jadikan kalau green house tanaman aman dari air hujan. Untuk pupuk tidak merembes ke area lain, jadi bakal lebih efisien," terangnya. 

Ke depan, dirinya akan mengembangkan produksi usaha hasil pertanian hingga merambah supermarket dan restoran. Dengan  menjaga kualitas sehingga mampu bersaing di tengah pasar global. 

Selain itu, Didik pun mulai mencoba berbagai tanaman hijau yang lebih bervarian. 

"Tidak bagus kalau yang saya tanam itu tidak berganti-ganti. Jadi bakal saya coba untuk menanam yang lain. Kemungkinan mau tak tanamin bawang merah," pungkasnya

Sebagai informasi, Green House merupakan sebuah bangunan konstruksi yang berfungsi untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta situasi lahan yang dikehendaki oleh pemelihara tanaman. 

Biasanya, Green House berbentuk seperti rumah yang ditutup dengan plastik uv maupun insektanet sebagai atap dan tembok, untuk menjaga kondisi tanaman dari air hujan langsung, maupun serangga. Seperti dilakukan petani asal Kabupaten Pacitan, Didik Setyo Prabowo. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.